Gembong Sebut Fraksi PDIP di DPRD DKI Bisa Saja Berbalik Dukung Formula E, Tapi Ada Syaratnya

Senin, 30 Mei 2022 | 19:52 WIB
Gembong Sebut Fraksi PDIP di DPRD DKI Bisa Saja Berbalik Dukung Formula E, Tapi Ada Syaratnya
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR DKI Jakarta, Gembong Warsono. (ANTARA/Arindra Meodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemungkinan Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta berbalik mendukung gelaran Formula E di Ancol, Jakarta Utara dimungkinkan bisa terjadi.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, setelah sekian lama menentang. Namun, ia memberikan sejumlah syarat agar partai lambang banteng bermoncong putih tersebut mendukung ajang balap mobil listrik ini.

Gembong mengatakan, syarat yang diberikan adalah transparansi anggaran. Katanya, masih ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan untuk Formula E dalam bentuk commitment fee sebesar Rp560 miliar.

"Kami mendukung dengan syarat, ada transparansi alokasi anggaran, karena yang digunakan masih APBD dengan penyertaan modal dari Jakpro," ujar Gembong di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (30/5/2022).

Baca Juga: Tak Temukan Unsur Kelalaian soal Insiden Atap Formula E Roboh, Polda Metro Jaya: Itu Faktor Alam

Menurut Gembong, keterbukaan penggunaan anggaran ini menjadi penting karena berkaitan dengan penggunaan uang rakyat. Gembong meminta pemaparan langsung yang jelas soal acara ini.

Cara untuk menjelaskannya, kata Gembong, melalui interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan.

"Keterbukaan, pengelolaan keuangan dan kita mendukung dengan syarat tidak membabi buta. Itu dengan interpelasi," tuturnya.

Sebelumnya, Gembong menyesalkan kejadian robohnya atap tribun penonton di sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara. Ia menyebut hal ini terjadi karena pengerjaan sirkuit yang dikejar waktu.

Pembangunan sirkuit Formula E ini memang diklaim sebagai yang tercepat di dunia. Mulai dikerjakan pada Februari, bagian treknya rampung seluruhnya pada April 2022.

Baca Juga: Jabatan Ketua Pelaksana Formula E Disoal Eks Komisioner ORI, Begini Jawaban Ahmad Sahroni

Hingga saat ini, kontraktor sudah hampir menyelesaikan seluruh persiapan sirkuit seperti bagian tribun penonton, paddock, dan sarana penunjang lainnya.

Gembong menyebut pengerjaan sirkuit yang begitu cepat ini tidak dibarengi dengan persiapan yang matang. Kontraktor hanya fokus mengejar target harus selesai sebelum 4 Juni mendatang.

"Niat begitu tinggi tapi tidak disikapi dengan matang. Karena persiapan tidak matang yang dikejar hanya memenuhi target," ucapnya.

Menurut Gembong, pengerjaan yang terburu-buru berpotensi menurunkan kualitas bangunan. Padahal, keselamatan dan keamanan penonton serta tim pembalap adalah yang utama.

"Intinya banyak faktor, karena kejar waktu atau deadline jadi tidak sesuai dengan konstruksi yang diharapkan. karena ngejar waktu itu jadi mengabaikan hal penting soal konstruksi," jelasnya.

Karena itu, Gembong meminta agar penyelenggara melakukan evaluasi atas kejadian ini. Ia berharap nantinya saat balapan tidak ada lagi kejadian yang membahayakan seperti ini.

"Padahal faktor keselamatan harusnya jadi prioritas. Ini harus jadi bahan evaluasi mendalam bagi penyelenggara agar menjamin keselamatan penonton," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI