Kisah Murid SD Texas Selamat dari Penembakan: Lumuri Tubuh dengan Darah Teman dan Pura-pura Mati

Senin, 30 Mei 2022 | 13:29 WIB
Kisah Murid SD Texas Selamat dari Penembakan: Lumuri Tubuh dengan Darah Teman dan Pura-pura Mati
Penembakan di texas. (Youtube VOA Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden penembakan di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas menyisakan duka yang mendalam bagi para keluarga korban.

Saat terjadinya insiden penembakan, seorang siswa SD bernama Miah Cerrillo yang berusia 11 tahun melihat temannya tertembak di dalam kelas empat pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat.

Menyadur New York Post, Miah melakukan aksi mengolesi tubuhnya dengan darah gadis lain di tubuhnya untuk meyakinkan pria bersenjata itu bahwa dia juga sudah mati.

"Adik ipar saya mengatakan bahwa dia (Miah) melihat temannya berlumuran darah dan dia mengambil darah kemudian mengoleskannya pada dirinya sendiri," ucap Blanca Rivera kepada KPRC tentang keponakannya.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Akan Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Salvador Ramos di Texas

Sebelum melakukan aksi pura-pura mati, gadis ini juga berhasil mengambil telepon gurunya yang sudah meninggal untuk meminta bantuan pada 911.

Miah menjadi salah satu yang selamat dari insiden penembakan sekolah massal paling tragis dalam sejarah Amerika Serikat itu. Akan tetapi, keluarganya mengatakan bahwa cobaan itu membuatnya trauma.

Rivera, bibi dari Miah mengatakan bahwa sekitar tengah malam di hari penembakan itu ia mendapat telepon dari Ibu Miah yang mengatakan bahwa murid kelas empat itu mengalami serangan panik.

Ayah Miah, Miguel Cerrillo mengatakan pada Washington Post bahwa ia langsung berlari ke SD RObb saat mengetahui situasi mencekam tersebut.

Ia tiba tepat waktu saat melihat putrinya yang berlumuran darah keluar gedung dibawa petigas polisi.

Baca Juga: Daftar Penembakan Sekolah di Amerika Serikat Selama 2022, Terbaru di Texas

Miah, yang saat itu penuh luka robek dan rambut yang hangus karena tembakan, langsung dibawa ke dalam bus sekolah. Namun, sang ayah dicegah untuk bergabung.

Miah dan ayahnya lalu berbicara melalui jendela mengenai apa yang telah disaksikan Miah dalam kelas.

Menurut cerita sang ayah, murid kelas empat ini memberi tahu ayahnya bahwa ia melihat gurunya Eva Mireles tertembak saat ia memegang teleponnya.

Miah pun langsung memutuskan pura-pura mati dan berbaring di atas gadis yang terluka parah dengan darah yang mengalir deras.

Kepada ayahnya, Miah bercerita bahwa teman sekelas yang terluka itu pada awalnya masih bernafas, tetapi kemudian temannya meninggal dunia.

Setelah diselamatkan dari gedung sekolah oleh polisi, Miah dirawat di rumah sakit setempat.

Berdasarkan cerita dari ayah dan bibinya, Miah menghabiskan malam dalam keadaan panik dan menyuruh sang ayah mempersenjatai diri karena takut pria bersenjata itu akan datang menjemputnya.

Sebagai informasi, Miah merupakan satu dari lima bersaudara di keluarganya. Adik perempuannya juga merupakan siswa kelas dua di Sekolah Dasar Robb dan tidak terluka saat insiden penembakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI