Suara.com - Wacana tiga periode memang sebelumnya telah ditepis oleh Presiden Joko Widodo. Namun isu tersebut masih muncul dari berbagai pihak dan pendukungnya.
Terbaru, beredar foto kaus putih yang bertuliskan 'Tiga Periode' dengan foto Jokowi di sebelahnya. Pada kaus tersebut juga menuliskan 'We love Presiden Jokowi'.
Selain kaus, beredar juga sebuah topi berwarna kuning yang bertulisakan angka tiga dan 'lanjutkan'.
Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08.
Baca Juga: Perempuan Kena Hujat Gegara Ngeluh Tetangga Gelar Nikahan Dangdutan Bikin Berisik
"Ada yang gerilya?" tulis akun tersebut.
Menurut akun @majeliskopi08, topi dan kaus tersebut dibakukan di Ende untuk meyambut kunjungan Jokowi pada Rabu (1/6/2022) mendatang.
"Konon ini adalah atribut dari pihak tertentu untuk dibagikan dan dipakai saat warga menyambut kunjungin Presiden Jokowi di Ende 1 Juni 2022," tulis @majeliskopi08.
Persiden Jokowi sendiri diagendakan akan memimpin upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Lapangan Pancasila Kota Ende, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat berita ini dibuat, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai beredarnya kaus dan topi tersebut.
Baca Juga: Keras! KNPI Minta Jokowi Beri Tiga Menteri Ini Kartu Merah: Mereka Berkinerja Buruk
Jokowi Tolak Tiga Periode
Presiden Joko Widodo sudah menegaskan soal masalah penolakan tiga periode. Hal ini ia nyatakan dalam Rapat Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 pada Minggu (10/4/2022).
"Saya minta disampaikan kepada masyarakat, bahwa seluruh tahapan dan jadwal Pemilu dan Pilkada serentak itu sudah ditetapkan, saya kira semuanya sudah tahu bahwa Pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024," tegas Jokowi dalam potongan videonya, seperti dikutip Suara.com dari akun Instagram @fakta.indo.
"Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya melakukan penundaan Pemilu atau spekulasi penambahan masa jabatan Presiden atau yang berkaitan dengan 3 periode," sambungnya lagi.
Hal serupa juga pernah dinyatakan oleh Kepala Staf Presiden, Moeldoko yang menegaskan bahwa wacana tiga periode bukan datang dari kalangan istana.
"Kalau itu persoalan bergelinding jangan melibatkan pemerintah. Kalau itu bergelinding di DPR itu urusan DPR. Pemerintah tidak pernah membicarakan sedikit pun tentang periode lah tentang perpanjangan lah no, never, sama sekali tidak ada," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Delapan Tokoh Suarakan Penundaan Pemilu
Wacana tiga periode dan penundaan pemilu mulanya berasal dari para tokoh-tokoh publik sendiri. Setidaknya ada delapan tokoh yang pernah suarakan penundaan pemilu.
1. Muhammad Qodari
Direktur Eksekutif lembaga survey Indo barometer, Muhammad Qodari yang juga dikenal sebagai pengamat dan analis politik membentuk Kominitas Jok-Pro 2024.
Komunitas itu bertujuan “mengawinkan” Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024.
Dalam beberapa kesempatan ia menyampaikan, konstitusi bisa diubah untuk memungkinkan presiden Joko Widodo menjabat tiga periode.
2. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Awal 2022 lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, pernah menyatakan bahwa kalangan pengusaha ingin pemilu diundur.
3. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga angkat bicara mengenai penundaan pemilu 2024. Ia bahkan mengklaim yang pertama kali mengembuskan wacana penundaan pemilu.
4. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan kesetujuannya terhadap penundaan pemilu 2024 dengan alasan kondisi ekonimi paska pandemi Covid-19.
5. Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahw awacana penundaan pemilu 2024 merupakan aspirasi dari masyarakat yang harus diserap.
6. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
Pada akhir Februari 2022 lalu, Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf menyatakan penundaan pemilu merupakan usulan yang masuk akal di tengah berbagai permasalahan bangsa.
7. Menko Maritim dan Investasi Luhut Bisar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut sebagai orang yang paling berpengaruh di balik wacana penundaan pemilu 2024.
Ia bahkan mengklaim memiliki data 110 juta orang yang menginginkan penundaan pemilu.
8. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan jabatan presiden 3 periode bukanlah sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.