"Ketika bertemu dengan rektor UMM, Buya Syafii tidak membahas soal penginapan. Lebih banyak masalah lebih penting yang dibahas," tulis @ilhamzada.
"Namun, sang istri diam-diam beri bocoran kepada pihak UMM. Bertanya, kenapa kok diinapkan di Kusuma Agro [nama hotel]?" tambahnya.
Mulanya pihak UMM mengira Buya Syafii Maarif dan istri merasa kurang berkenan di hotel tersebut.
Namun ternyata, menurut istri Buya Syafii Maarif, suaminya itu lebih terbiasa menginap di penginapan biasa.
"Duh, bapak itu lebih senang nginep di penginapan yang kasurnya biasa saja dan kamar mandinya pakai ciduk (gayung)," ujar sang istri seperti yang dikutip dari cuitan @ilhamzada.

Jadi menurut Buya Syafii Maarif dan istri, hotel tersebut telalu mewah dan mahal.
UMM sendiri memiliki dua hotel, namun karena ingin menghormati Buya Syafii Maarif, pihak UMM menyewakan hotel yang lebih bagus.
"Tapi, Buya memang terbiasa hidup sederhana dan bersahaja. Termasuk memilih ngantri seperti pasien umumnya saat berobat di RSU PKU Muhammadiyah," imbuhnya.
"Dari beliau kita belajar untuk sederhana dan bersahaja, meski berilmu tinggi dan bisa punya jabatan tinggi," tambahnya lagi.
Baca Juga: Kisah Kesederhanaan Buya Syafii Maarif, Biasa Bersepeda Onthel dan Naik KRL ke Istana Bogor
Akhirnya Buya Syafii Maarif dan istri tetap di hotel tersebut. Namun saat kunjungan berikutnya ke UMM, Buya Syafii Maarif dipesankan hotel yang lebih sederhana.