Suara.com - Beli barang online memang menjadi hal yang mudah dan praktis, bahkan anak-anak sekalipun terkadang bisa mengoperasikannya.
Namun kemudahan berbelanja secara online bisa jadi bumerang jika anak-anak membeli sebuah barang tanpa diawasi orangtua.
Seperti seoang anak yang membeli sebuah jam tangan dengan sistem bayar di tempat atau cash on delivery (COD) tanpa sepengetahuan orangtua.
Video anak tersebut diunggah di berbagai media sosial, salah satunya akun Instagram @underc0ver.
Baca Juga: Wisata di Kebun, Warganet Dibuat Kesal dengan Aksi Pengunjung yang Injak Media Tanaman
Orangtua Syok, Anak Kena Marah
Pada video tersebut terlihat anak perempuan yang murung saat dimarahi oleh ibunya. Sambil berdiri, anak tersebut hanya terdiam mendengarkan amarah sang ibu.
Anak perempuan tersebut rupanya baru saja membeli sebuah jam tangan di marketplace melalui sistem COD.
"Anak ini memesan jam tangan secara online seharga Rp 300 ribu dengan sistem pembayaran COD, orangtua syok," tulisan dalam video.
Pada video tersebut terdengar ibu yang tengah memarahi anaknya. Suara perempuan itu terdengar geram dan meminta anaknya untuk bertanya terlebih dahulu sebelum membeli.
Baca Juga: Mabes Polri Ikut Bantu Pencarian Anak Ridwan Kamil yang Hilang di Swiss
"Kalau mau apa-apa tanya dulu, jangan asal beli aja neng," ujar sang ibu.
"Emang punya duit buat bayarnya, terus kenapa beli begituan, punya duit juga enggak siapa yang mau bayar itu hah?" tambah sang ibu.
Mendengar amarah sang ibu, si anak hanya terdiam berdiri sambil memegang bantal guling.
Video anak tersebut mendapatkan berbagai respons publik.
Meski anak perempuan yang membeli jam tersebut salah, banyak warganet yang malah menyayangkan tindakan si ibu yang memberi akses HP dan malah memvideokan anak.
"Ngapain kasih HP buat anak kalau begitu," komentar warganet.
"Ya harusnya enggak perlu divideoin gitu kasihan ah," imbuh warganet lain.
"Jangan diposting juga bu, kasihan mental itu anak," tulis warganet di kolom komentar.
"Anak sendiri malah diviralin," timpal lainnya.
"Tidak harus dipost, pikirkan juga kesehatan psikis dan juga mental anak Anda, itu juga kelalaian orangtua dalam mendampingi anak, dengan vidio itu seakan akan itu sepenuhnya salah anaknya saja," balas warganet.
Saat berita ini dibuat, video tersebut telah disukai ratusan kali dengan puluhan komentar dari warganet.