Suara.com - Bertepatan dengan perayaan Kenaikan Isa Al Masih, dua orang pelajar, Gwen Veraada Zhang siswa Sekolah Pelita Harapan Lippo Village dan Arvin Safire Sale pelajar Mahatma Gading Intercultural School, menyumbangkan kamus Ibrani-Indonesia ke sejumlah lembaga dan universitas termasuk perguruan-perguruan tinggi Islam, Jumat (27/5/2022). Kamus bahasa Ibrani-Indonesia ini ditulis oleh Sapri Sale, seorang pengajar bahasa Ibrani dan pegiat keberagaman.
Penyerahan donasi ini dilakukan di Gereja Santa Theresia dan Gereja GPIB Jemaat Paulus dan diterima secara langsung oleh kedua pemimpin gereja tersebut.
Penyerahan secara langsung ini merupakan kegiatan simbolik sekaligus menandai penyerahan donasi kamus ke tangan penerima yang dikirim melalui pos atau jasa pengiriman lainnya.
Melalui kegiatan ini, Gwen dan Arvin bermaksud untuk membangkitkan rasa peduli di kalangan anak muda terutama siswa tentang pentingnya mempelajari bahasa, sastra, budaya dan pertukaran informasi serta dampaknya terhadap hubungan antar budaya.
Baca Juga: Polri Siapkan Strategi Cegah Macet Libur Kenaikan Isa Al Masih
"Kami mendonasikan kamus Bahasa Ibrani-Indonesia karena selama ini ada kesan, meski tidak eksplisit, bahwa segala hal yang terkait dengan Ibrani atau kebudayaannya (identik dengan Israel) seakan-akan tabu untuk disentuh dan dibahas," ujar Arvin.
Oleh karena itu, mereka berharap kegiatan ini bisa menyingkirkan hambatan-hambatan psikologis yang bisa menjadi kendala bagi upaya membangun hubungan antar budaya yang melampaui sekat-sekat perbedaan dan isu geopolitik.
Gwen dan Arvin meyakini bahwa pertukaran informasi dan kesadaran untuk saling belajar akan membuka jalan bagi terciptanya dunia yang lebih baik. Pertukaran dan salin pemahaman budaya bisa dimungkinkan di antaranya melalui bahasa.
"Karena itu, penyerahan kamus ini merupakan sumbangan kecil yang kami berikan untuk ikut merajut hubungan antar budaya yang lebih baik," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, bahasa Ibrani adalah bahasa Semitik dari cabang rumpun bahasa Afro-Asia yang merupakan bahasa resmi Israel, dan dituturkan sebagian orang Yahudi di seluruh dunia.
Baca Juga: Apa Itu Kenaikan Isa Almasih yang Jatuh Pada 26 Mei 2022?
Secara terpisah, Sapri Sale mengatakan, kamus tersebut dwi bahasa. Bahasa yang satu, untuk digunakan orang Indonesia, yang satu lagi untuk orang Israel. Untuk orang Israel, supaya bisa belajar bahasa Indonesia. Dan sebaliknya orang Indonesia bisa belajar bahasa Ibrani.
Tujuannya selain khazana literatur yang perlu hadir di Indonesia, mendorong kedua bangsa saling mempelajari bahasa satu sama lain, di samping diharapkan bisa menjadi jembatan dari budaya yang belum pernah dicoba untuk dikaji.
"Karena selama ini orang Indonesia anti Yahudi, sedikit alergi, bahkan agak tabu. Jadi melalui kamus ini diharapkan orang kita bisa lebih terbuka dengan literasi-literasi dari luar," tutur Sapri.