Penyakit Mulut dan Kaki Belum Beres, Penyakit LSD Serang Hewan Ternak di Sumatera

Kamis, 26 Mei 2022 | 19:09 WIB
Penyakit Mulut dan Kaki Belum Beres, Penyakit LSD Serang Hewan Ternak di Sumatera
Sapi-sapi yang ada di kandang milik Warsito saat diperiksa petugas. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Sergai Begadai Darma Wijaya minta petani di daerahnya tidak panik dengan kemunculan penyakit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit infeksius. LSD merupakan penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox.

Penyakit ini muncul di saat wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) belum beres. PMK dan LSD ini menyerang hewan ternak.

"Para peternak kami minta tidak panik, karena LSD yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) itu bisa diatasi jika penanganan dilakukan dengan cepat dan tepat," kata Bupati Sergai Darma Wijaya di Seirampah, Kamis.

Penyakit LSD menyerang hewan lembu, kerbau, sapi, kambing dan beberapa jenis hewan ruminansia liar.

Baca Juga: DPP Kulon Progo Optimistis Penyakit Mulut dan Kuku yang Serang Hewan Ternak Dapat Dikendalikan Sebelum Idul Adha

“Walaupun tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia, namun LSD menyebabkan turunnya berat badan pada hewan, hal ini karena menyebabkan hewan tersebut tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit,” katanya.

Lembu yang terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas.

Sehingga penyakit ini bisa juga dinamai penyakit kulit benjol, keropeng pada hidung dan rongga mulut serta pembengkakan pada kelenjar.

"Dengan mengikutsertakan Dinas Ketahanan Pangan, kami telah melihat perubahan hewan yang terkena LSD. Perkembangan sehatnya sangat baik. Berkat penanganan yang cepat dan koordinasi dengan dinas terkait. Hingga sampai saat ini, kondisinya sudah jauh lebih baik. Bahkan, lembu yang sempat lumpuh juga telah normal kembali, " katanya.

“Kita harus bergerak cepat dengan melakukan koordinasi, mendata dan merekomendasikan langkah penanganan bagi peternak. Para peternak tidak usah panik jika mendapati hewan ternaknya yang sakit dan memunculkan gejala demam dan bintik di kulit,” tambahnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Sejumlah Hewan Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Dinyatakan Sembuh

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bupati mengingatkan para peternak untuk tidak panik dan melakukan beberapa upaya seperti terus menjaga kebersihan kandang, menjaga imunitas hewan ternak.

Selanjutnya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dinas Ketahanan Pangan jika hewan ternak mulai mengeluarkan gejala sakit. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI