"Lha kalau suaminya anteng, ayem terus mau ujian sabar dari apa? Semoga paham," lanjut warganet yang tidak diketahui namanya tersebut.
Sontak, hal tersebut membuat banyak warganet menghujatnya habis-habisan. Mereka menilai bahwa mengumpamakan Firaun sebagai contoh implementasi kesabaran merupakan contoh yang tidak tepat, apalagi dalam konteks yang berbeda.
"Cara dapetin pahala sabar itu ga harus dengan tersakiti. Sabar ngurus rumah, sabar ngurus anak, sabar bantu suami cari nafkah, semua itu juga udah berpahala kok, sama aja. Semua agama tujuannya baik, ga ada istilahnya kita harus tersakiti biar bisa masuk surga," komentar warganet.
"Jadi maunya disamain kayak firaun? Aduh tersesat sudah ini manusia, kayak nggak ada ladang pahala lain selain sabar dari disakiti suami, mohon itu bantu di benerin guys pola pikirnya biar nggak makin parah," kecam warganet.
Walau banyak yang menghujat, ada beberapa warganet yang malah mendukung statemen tersebut.
"Ada benarnya, sih. Di satu sisi, emang harus bersyukur karena dikasih ladang pahala untuk dakwah. Di sisi lain, harus bersabar dengan menjadi teladan kebaikan, terus mengingatkan dan mengajak kepada kebenaran, dan yang paling utama: terus mendoakan," ujar warganet.
Tak ayal, pendapat warganet yang setuju akan statemen soal bersuamikan Firaun tersebut ikut menjadi bahan hujatan warganet lain. Bahkan beberapa dari mereka juga menasehati dengan lelucon.
"Firaun mah raja Mesir, nah suami mu Raja singa apa enaknya," celutuk warganet.
"Beginilah kalau belajar agama cuma buat menjustifikasi kelakuan minusnya doang. Semoga yang bikin tulisan ini gak pernah dapet voucher gratis ongkir," tambah yang lain.
Baca Juga: Modus Pura-Pura Cek Tangki Bensin, Seorang Pemotor Bikin Emak-Emak Teriak Histeris, Ini Sebabnya
Kontributor : Dea Nabila