Suara.com - Presiden Joe Biden akan kunjungi keluarga korban penembakan Salvador Ramos di Texas. Joe Biden bersama Ibu Negara Jill Biden akan melakukan perjalanan ke Uvalde, Texas, dalam beberapa hari mendatang untuk menghibur keluarga korban tewas penembakan di sekolah dasar.
Gedung Putih tidak memberikan perincian segera tentang kapan Biden akan mengunjungi Uvalde, sebuah kota kecil dengan populasi di bawah 16.000.
Kunjungan kepresidenan itu membutuhkan perencanaan dan logistik yang signifikan. Semua ini menjadi lebih rumit untuk kota seukuran itu.
"Jill dan saya akan melakukan perjalanan ke Texas dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan keluarga untuk memberi tahu mereka bahwa kami memiliki perasaan, rasa sakit mereka, dan, mudah-mudahan, membawa sedikit kenyamanan bagi komunitas yang kaget dan berduka dan trauma," kata Biden.
Baca Juga: Profil Salvador Ramos, Pelajar SMA Pelaku Penembakan Brutal di Texas hingga Tewaskan 21 Orang
Biden berbicara di Gedung Putih untuk mengeluarkan perintah eksekutif tentang reformasi kepolisian pada peringatan dua tahun kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis. Kematian Floyd memicu protes di seluruh negeri dan dunia.
Presiden Biden menambahkan komentar pada pidatonya tentang penembakan Uvalde, yang menurut polisi dilakukan oleh Salvador Ramos yang berusia 18 tahun.
Akses senjata api
Seberapa jauh pemerintah dapat mengendalikan akses ke senjata api telah menjadi salah satu masalah yang paling ramai diperdebatkan di Amerika Serikat.
Masalah ini menjadi pertentangan antara mereka yang mengatakan membatasi ketersediaan senjata akan menyelamatkan nyawa dan mereka yang berpendapat bahwa senjata itu sendiri bukanlah akar penyebab penembakan massal dan bahwa hak untuk memiliki senjata dilindungi oleh Konstitusi AS.
Baca Juga: Bahas Penembakan Texas, Denny Siregar Puji Kebijakan Presiden Soeharto
Biden mendesak Senat untuk segera memberikan persetujuan atau konfirmasi terhadap Steven Dettelbach, calon Biden untuk mengepalai Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF), yang misinya termasuk menegakkan undang-undang senjata AS.
Dettelbach, mantan pengacara AS dari Ohio, muncul di sidang konfirmasi Senat pada Rabu.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan sangat penting untuk memiliki pemimpin yang berpengalaman di pucuk pimpinan badan tersebut setelah tujuh tahun kosong, seraya mencatat peran kunci yang dimainkan agen ATF dalam menyelidiki penembakan Buffalo dan Uvalde.
"Dengan kekerasan senjata setiap hari yang mengganggu terlalu banyak komunitas kita, sekarang waktunya untuk memberikan kepemimpinan kepada ATF yang dibutuhkannya untuk melipatgandakan pekerjaannya untuk menegakkan undang-undang senjata kita dan membuat komunitas kita lebih aman," katanya dalam sebuah pernyataan.
Biden juga memperbarui kritiknya terhadap lobi senjata AS, yang melawan upaya untuk memberlakukan peraturan yang lebih tegas pada industri senjata. (Antara/Reuters)