Tegas! Presiden Ukraina Zelenskyy Menolak Menyerah ke Rusia dengan Serahkan Wilayah untuk Akhiri Perang

Kamis, 26 Mei 2022 | 12:55 WIB
Tegas! Presiden Ukraina Zelenskyy Menolak Menyerah ke Rusia dengan Serahkan Wilayah untuk Akhiri Perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kiev, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis pada (29/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/HO-Ukrainian Presidential Press Service/aa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Italia dan Hongaria telah mendesak Uni Eropa untuk menyerukan secara eksplisit gencatan senjata di Ukraina dan pembicaraan damai dengan Rusia, yang menempatkan dua negara itu bertentangan dengan negara-negara anggota EU lain yang bertekad untuk mengambil garis keras melawan Moskow.

Sebelumnya, dalam kritik penuh amarah, penasihat Zelenskiy Oleksiy Arestovych mengatakan beberapa negara Eropa jelas ingin Ukraina membuat konsesi kepada Putin.

"Tidak ada yang akan memperdagangkan satu gram kedaulatan kami atau satu milimeter wilayah kami," katanya dalam pernyataan video yang diunggah secara daring.

"Anak-anak kami sekarat, tentara hancur oleh mortir, dan mereka menyuruh kami mengorbankan wilayah. Sesat. Itu tidak akan pernah terjadi."

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia sebelumnya mengatakan rencana perdamaian Italia untuk Ukraina adalah "fantasi".

"Anda tidak dapat memasok Ukraina dengan senjata dengan satu tangan dan membuat rencana untuk penyelesaian situasi secara damai dengan tangan yang lain," kata Maria Zakharova pada pengarahan mingguannya, mengacu pada inisiatif Italia.

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio memberikan garis besar rencana tersebut pekan lalu. Kremlin mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya belum melihat inisiatif tersebut tapi berharap untuk menerimanya melalui saluran diplomatik.

Zakharova mengatakan tentang proposal yang dilaporkan itu: "Jika mereka berharap bahwa Federasi Rusia akan memanfaatkan rencana apa pun dari Barat, maka mereka belum banyak mengerti." (Antara)

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Ungkapkan Kekhawatiran Dampak Perang Rusia Ukraina di GPDRR Bali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI