Pendapat Ahli dan Pengamat: Xinjiang Files Kelihatannya Akurat

Kamis, 26 Mei 2022 | 11:43 WIB
Pendapat Ahli dan Pengamat: Xinjiang Files Kelihatannya Akurat
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kumpulan dokumen yang bocor dan dikenal sebagai "Xinjiang Files" mengungkap pelanggaran hak asasi manusia berat terhadap minoritas Uyghur di kawasan itu. Para ahli menilai dokumen tersebut hampir pasti asli.

Dokumen-dokumen dan foto-foto yang dibocorkan menyoroti metode brutal yang digunakan oleh pemerintah Cina terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang.

Menurut dokumen-dokumen itu, pemerintah Cina menerapkan kebijakan tembak mati untuk warga Uighur yang berani melarikan diri dari kamp penahanan. Dokumen-dokumen itu juga bertentangan dengan pernyataan resmi pejabat pemerintahan, bahwa warga Uighur secara sukarela memilih untuk menghadiri "pusat-pusat pembinaan” tersebut.

Kementerian Luar Negeri Cina menolak dokumen-dokuman bocoran itu sebagai " bahan yang difabrikasi " oleh "kekuatan anti-Cina yang menodai Xinjiang."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan media-media tengah "menyebarkan kebohongan dan rumor."

Namun Adrian Zenz, seorang peneliti Jerman yang berbasis di AS, menyatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut hampir tidak mungkin untuk dipalsukan.

Dia mengatakan menerima kiriman itu dari sumber anonim yang meretas data-data resmi di Xinjiang. "Selalu mungkin untuk memalsukan dokumen. Tapi jauh lebih sulit untuk memalsukan gambar, bahkan lebih sulit lagi untuk memalsukan jumlah materi gambar sebanyak ini dan jenis materi gambar seperti ini," kata Adrian Zenz kepada DW.

Dia mengatakan kebocoran itu adalah hasil dari "serangan peretasan langsung ke komputer polisi, bahkan ke komputer kamp penahanan." Zenz mengatakan dokumen-dokumen yang bocor mengungkapkan "penguburan massal orang-orang yang benar-benar tidak bersalah," dengan tahanan termasuk remaja muda dan wanita tua.

"Arsip-arsip itu bahkan tidak mengatakan bahwa mereka telah melakukan sesuatu. Orang-orang ini hanya memiliki orang tua atau kerabat yang ditahan."

Baca Juga: Sempat Tutup, Sekolah Muslim Uyghur di Virginia Kembali Buka

Perlakuan Cina terhadap Uighur 'kejahatan brutal terhadap kemanusiaan'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI