Peringatan Dini BMKG Gelombang 4 Meter Melanda Perairan Nusa Tenggara Timur

Kamis, 26 Mei 2022 | 09:52 WIB
Peringatan Dini BMKG  Gelombang 4 Meter Melanda Perairan Nusa Tenggara Timur
Ilustrasi gelombang. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/pras)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peringatan dini BMKG gelombang 4 meter melanda perairan Nusa Tenggara Timur. BMKG sebelumnya melaporkan bahwa gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang melanda sejumlah titik perairan di NTT selama 24-26 Mei 2022.

Potensi gelombang tinggi tersebut, kata dia, juga masih berpeluang terjadi selama tiga hari ke depan (26-28 Mei) yaitu di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu.

Selain itu, juga di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Hal itu diprakirakan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Indonesia Saat Libur Kenaikan Isa Almasih, Mayoritas Berawan

"Gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter masih berpeluang melanda beberapa titik perairan di NTT sehingga perlu diwaspadai nelayan maupun operator kapal," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi di Kupang, Kamis.

Potensi gelombang tinggi ini perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap kapal feri, termasuk kapal nelayan maupun kapal tongkang.

Para nelayan maupun operator kapal perlu mencermati ancaman gelombang tinggi di laut untuk menyiapkan pelayaran yang aman dan lancar.

Lebih lanjut Syaeful menjelaskan sementara kondisi sinoptik menunjukkan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan berkisar 5-20 knot.

Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 5-25 knot.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca pada Hari Kenaikan Isa Almasih, 26 Mei 2022: Sumsel Berawan

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan barat Lampung hingga selatan Banten, Selat Makassar bagian timur, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

BMKG mengimbau para nelayan dan operator kapal di NTT agar terus mengikuti informasi perkembangan cuaca dari BMKG sebagai referensi untuk keselamatan pelayaran, demikian Syaeful Hadi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI