Mengerikan Detik-detik Salvador Ramos Tembak Siswa di SD Texas: Siapa Pun yang Menghalangi, Dia Menembak

Rabu, 25 Mei 2022 | 14:22 WIB
Mengerikan Detik-detik Salvador Ramos Tembak Siswa di SD Texas: Siapa Pun yang Menghalangi, Dia Menembak
Penembakan di sekolah di Texas AS. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Detik-detik Salvador Ramos tembak siswa di SD Texas Amerika Serikat sangat mengerikan. Belasan anak tewas ditembak.

Dikutip dari thedailybeast, juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas Lt. Chris Olivarez menceritakan Salvador Ramos menembak.

Sedikitnya 19 anak-anak dan dua orang dewasa tewas setelah Salvador Ramos melepaskan tembakan ke sebuah sekolah dasar pada Selasa dalam episode terbaru kekerasan senjata massal untuk meneror negara itu.

"Begitu dia masuk ke sekolah, dia mulai menembak anak-anak, guru, siapa pun yang menghalangi, dia menembak semua orang," kata Chris Olivarez.

Baca Juga: Penembakan Di SD Texas Tewaskan 21 Orang, Presiden Biden: Ini Pembantaian

Ramos membawa senapan dan mengenakan pelindung tubuh.

Korban kemungkinan bertambah

Korban penembakan brutal di SD Texas, Amerika Serikat kemungkinan bertambah. Kekinian ada 19 anak rata-rata usia 10 tahun tewas ditembak. Sementara 2 orang dewasa juga tewas.

Dilansir abc7news, ada beberapa rumah sakit yang menjadi tempat perawatan korban penembakan.

Sebagian korban dirawat di Rumah Sakit Uvalde Memorial.

Baca Juga: 3 Orang Diduga Pelaku Penganiayaan Santri hingga Tewas di Sumut Ditangkap

Ada 15 siswa Sekolah Dasar Robb sedang dirawat di unit gawat darurat rumah sakit setelah insiden itu.

Dua pasien dipindahkan ke San Antonio untuk perawatan, sementara yang ketiga menunggu transfer.

Seorang pria berusia 45 tahun juga dirawat di rumah sakit setelah terkena peluru, kata pihak rumah sakit.

Sementara itu University Health di San Antonio mengatakan ada dua pasien dari insiden penembakan -- seorang wanita berusia 66 tahun dan seorang gadis 10 tahun -- keduanya dalam kondisi kritis.

Sejumlah korban penembakan adalah anak-anak dari petugas Bea Cukai dan Patroli Perbatasan, kata sumber penegak hukum kepada ABC News.

Pihak berwenang belum merilis nama-nama yang meninggal.

Presiden Joe Biden, yang diberi pengarahan tentang insiden itu, mengatakan "doanya bersama keluarga yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI