Korban Penembakan Brutal di SD Texas Kemungkinan Bertambah, Puluhan Siswa Masih Dirawat di UGD

Rabu, 25 Mei 2022 | 13:49 WIB
Korban Penembakan Brutal di SD Texas Kemungkinan Bertambah, Puluhan Siswa Masih Dirawat di UGD
Penembakan di SD di Texas AS. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban penembakan brutal di SD Texas, Amerika Serikat kemungkinan bertambah. Kekinian ada 19 anak rata-rata usia 10 tahun tewas ditembak. Sementara 2 orang dewasa juga tewas.

Dilansir abc7news, ada beberapa rumah sakit yang menjadi tempat perawatan korban penembakan.

Sebagian korban dirawat di Rumah Sakit Uvalde Memorial.

Ada 15 siswa Sekolah Dasar Robb sedang dirawat di unit gawat darurat rumah sakit setelah insiden itu.

Baca Juga: 8 Fakta Penembakan Sekolah Dasar di Texas, Momen Kelam Dalam Sejarah AS

Dua pasien dipindahkan ke San Antonio untuk perawatan, sementara yang ketiga menunggu transfer.

Seorang pria berusia 45 tahun juga dirawat di rumah sakit setelah terkena peluru, kata pihak rumah sakit.

Sementara itu University Health di San Antonio mengatakan ada dua pasien dari insiden penembakan -- seorang wanita berusia 66 tahun dan seorang gadis 10 tahun -- keduanya dalam kondisi kritis.

Sejumlah korban penembakan adalah anak-anak dari petugas Bea Cukai dan Patroli Perbatasan, kata sumber penegak hukum kepada ABC News.

Pihak berwenang belum merilis nama-nama yang meninggal.

Baca Juga: Korban Jiwa Penembakan Sekolah Dasar di Texas Bertambah Jadi 18 Anak dan 3 Dewasa

Presiden Joe Biden, yang diberi pengarahan tentang insiden itu, mengatakan "doanya bersama keluarga yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini."

Sosok pelaku

Sosok Salvador Ramos di mata mantan rekan kerja di sebuah restoran siap saji, dikenal pendiam. Tapi pernah satu kali Salvador Ramos malah menunjukan sikap keras.

Salvador Ramos melakukan penembakan di sekolah SD Robb di Texas Amerika Serikat. Dalam kejadian itu 19 anak dan 2 orang dewasa tewas.

Bahkan media thedailybeast menyebutkan Salvador Ramos melakukan aksi penembakan di hari ulang tahunnya ke 18 tahun. Salvador Ramos menembak menggunakan senapan serbu.

Banyak orang yang mengenal Salvador Ramos mempunyai sikap agresif. Paling tidak itu kata seorang wanita mantan rekan kerja Salvador Ramos di Wendy's hingga Maret 2022.

“Dia kadang-kadang akan sangat kasar terhadap gadis-gadis itu, dan salah satu juru masak, mengancam mereka dengan bertanya, 'Apakah Anda tahu siapa saya?' Dan dia juga akan mengirim SMS yang tidak pantas kepada para wanita,” kata mantan rekan kerja yang tidak ingin namanya disebutkan.

“Di taman, dia mencoba melawan orang dengan sarung tinju. Dia akan membawa mereka berkeliling bersamanya.”

Kisah korban

Kisah Eva Mireles Jadi Korban Penembakan Brutal di SD Texas, 17 Tahun Mengabdi Jadi Guru

Salah satu korban tewas penembakan brutal di SD Texas adalah Eva Mireles. Dia merupakan guru kelas 4.

Eva Mireles tewas bersama 19 anak SD lain yang ikut dibunuh di SD yang terletak di Uvalde, Texas itu.

Eva Mireles bekerja di Distrik Sekolah Independen Konsolidasi Uvalde selama 17 tahun.

Hal itu diceritakan sang bibi, Lydia Martinez Delgado.

"Saya marah karena penembakan ini terus berlanjut. anak-anak ini tidak bersalah. Senapan seharusnya tidak tersedia dengan mudah untuk semua orang. Ini adalah kampung halaman saya, komunitas kecil kurang dari 20.000 orang. Saya tidak pernah membayangkan ini akan terjadi pada orang-orang yang sangat saya cintai ... Yang bisa kita lakukan adalah berdoa dengan sungguh-sungguh untuk negara, negara bagian, sekolah, dan terutama keluarga kita semua," kata bibinya, Lydia Martinez Delgado, dalam sebuah pernyataan.

Eva Mireles merupakan seorang ibu dan istri. Eva Mireles hobi berlari dan hiking.

Korban lain adalah Xavier Lopez, anak berusia 10 tahun. Dia duduk di kelas empat.

Sepupunya mengatakan hanya beberapa jam sebelum penembakan ibunya menghadiri upacara penghargaan putranya, tidak tahu itu akan menjadi yang terakhir kalinya dia melihatnya.

Korban lain adalah Amerie Jo Garza, dia adalah anak 10 tahun.

Dia juga duduk di kelas empat, menurut ayahnya, Angel Garza. Dia mengatakan kepada ABC News bahwa gadis kecil itu baru saja berusia 10 tahun pada 10 Mei.

Sang ayah bertemu dengan US Marshals Selasa malam, yang memberi tahu dia bahwa putrinya telah terbunuh.

"Terima kasih semuanya atas doa dan bantuannya untuk mencari bayi saya," tulis Angel Garza kepada ABC dalam sebuah pernyataan.

"Dia telah ditemukan. Cinta kecilku sekarang terbang tinggi dengan para malaikat di atas. Tolong jangan anggap remeh. Peluk keluargamu. Katakan pada mereka bahwa kamu mencintai mereka. Aku mencintaimu Amerie Jo. Jaga adik bayimu untukku ."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI