AS Menangkap Pria Irak Atas Rencana Pembunuhan George Bush

Rabu, 25 Mei 2022 | 13:42 WIB
AS Menangkap Pria Irak Atas Rencana Pembunuhan George Bush
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FBI mengklaim seorang pria asal Irak yang tinggal di negara bagian Ohio berencana melakukan pembalasan atas korban dan kerusakan yang disebabkan perang Irak, yang diluncurkan mantan Presiden AS Bush pada tahun 2003.

Departemen Kehakiman pada hari Selasa (24/05), mengatakan seorang pria Irak yang mencari suaka di Amerika Serikat telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap mantan Presiden George W. Bush.

FBI mengajukan pengaduan hukum di pengadilan federal Columbus, Ohio, terhadap tersangka itu, yang ditangkap Selasa (24/05) pagi waktu setempat.

Pria Irak berusia 52 tahun itu terancam hukuman hingga 30 tahun penjara dan denda $500.000 jika terbukti bersalah.

Baca Juga: Kritik Rusia, George Bush Keliru Sebut Ukraina Jadi Invasi di Irak

Apa yang FBI katakan tentang rencana pembunuhan itu?

Pria yang merupakan warga Columbus itu mengatakan kepada seorang informan FBI bahwa dia berusaha menyelundupkan setidaknya empat warga Irak lainnya dari Meksiko ke AS untuk membantu pembunuhan itu.

Dia mengatakan mereka ingin membunuh Bush "karena mereka merasa bahwa dia bertanggung jawab atas pembunuhan banyak orang Irak dan menghancurkan seluruh negara Irak," menurut pengaduan tersebut.

Pemerintahan Bush telah melancarkan invasi AS ke Irak tahun 2003 setelah menuduh Baghdad memiliki senjata pemusnah massal, klaim yang kemudian terbukti salah.

FBI mengatakan konspirator itu menyiratkan bahwa dia memiliki kontak dengan kelompok yang disebut "Negara Islam".

Baca Juga: Keliru Sebut Invasi Irak, George Bush: Maksud Saya Ukraina

Terduga pelaku itu dilaporkan telah mengawasi lokasi-lokasi yang terkait dengan Bush di Dallas, Texas, dan berdiskusi dengan seorang informan tentang cara mendapatkan senjata, seragam petugas keamanan, dan kendaraan yang akan digunakan dalam aksinya.

Pria asal Irak itu tiba di AS pada September 2020 dengan visa kunjungan dan mencari suaka pada Maret 2021 setelah masa berlakunya habis.

Kemarahan atas perang Irak Keputusan Bush untuk melancarkan perang terhadap Irak telah dikritik secara luas sebagai katalis untuk kekacauan dan kerusakan politik negara berikutnya.

Perang menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, tetapi juga mengakibatkan kematian anggota militer AS dan ratusan ribu warga sipil Irak.

Sebagai tanda kemarahan rakyat Irak terhadap Bush, pada 2008, seorang jurnalis melemparkan sepasang sepatu ke arah mantan pemimpin AS itu selama konferensi pers di Irak pada akhir masa jabatan terakhirnya.

"Ini adalah ciuman perpisahan dari rakyat Irak, dasar anjing," kata jurnalis Irak itu.

Pekan lalu, Bush juga membuat kesalahan nyata saat berpidato di Dallas. Meskipun sepertinya dia ingin mengutuk perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, dia merujuk pada "keputusan satu orang untuk meluncurkan invasi brutal dan tidak adil ke Irak, maksud saya Ukraina," kata Bush.

"Irak juga toh,'' tambahnya sambil tertawa. Komentar itu menuai kecaman dari para kritikus dan politisi, yang berpendapat bahwa itu tidak lucu. bh/ha (AFP, AP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI