Kisah Eva Mireles Jadi Korban Penembakan Brutal di SD Texas, 17 Tahun Mengabdi Jadi Guru

Rabu, 25 Mei 2022 | 13:23 WIB
Kisah Eva Mireles Jadi Korban Penembakan Brutal di SD Texas, 17 Tahun Mengabdi Jadi Guru
Sejumlah warga berkumpul di Ssgt Willie de Leon Civic Center, tempat murid-murid dibawa dari Robb Elementary School pascapenembakan, di Uvalde, Texas, Selasa (24/5/2022). [ANTARA/REUTERS/Marco Bello/tm (REUTERS/MARCO BELLO)]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu korban tewas penembakan brutal di SD Texas adalah Eva Mireles. Dia merupakan guru kelas 4.

Eva Mireles tewas bersama 19 anak SD lain yang ikut dibunuh di SD yang terletak di Uvalde, Texas itu.

Eva Mireles bekerja di Distrik Sekolah Independen Konsolidasi Uvalde selama 17 tahun.

Hal itu diceritakan sang bibi, Lydia Martinez Delgado.

Baca Juga: Sosok Salvador Ramos, Penembak 19 Anak SD Robb Texas di Mata Eks Rekan Kerja: Pendiam Tapi Kadang Kasar

"Saya marah karena penembakan ini terus berlanjut. anak-anak ini tidak bersalah. Senapan seharusnya tidak tersedia dengan mudah untuk semua orang. Ini adalah kampung halaman saya, komunitas kecil kurang dari 20.000 orang. Saya tidak pernah membayangkan ini akan terjadi pada orang-orang yang sangat saya cintai ... Yang bisa kita lakukan adalah berdoa dengan sungguh-sungguh untuk negara, negara bagian, sekolah, dan terutama keluarga kita semua," kata bibinya, Lydia Martinez Delgado, dalam sebuah pernyataan.

Eva Mireles merupakan seorang ibu dan istri. Eva Mireles hobi berlari dan hiking.

Korban lain adalah Xavier Lopez, anak berusia 10 tahun. Dia duduk di kelas empat.

Sepupunya mengatakan hanya beberapa jam sebelum penembakan ibunya menghadiri upacara penghargaan putranya, tidak tahu itu akan menjadi yang terakhir kalinya dia melihatnya.

Korban lain adalah Amerie Jo Garza, dia adalah anak 10 tahun.

Baca Juga: Korban Pertama Penembakan Massal di Texas adalah Guru yang Juga Istri Polisi

Dia juga duduk di kelas empat, menurut ayahnya, Angel Garza. Dia mengatakan kepada ABC News bahwa gadis kecil itu baru saja berusia 10 tahun pada 10 Mei.

Sang ayah bertemu dengan US Marshals Selasa malam, yang memberi tahu dia bahwa putrinya telah terbunuh.

"Terima kasih semuanya atas doa dan bantuannya untuk mencari bayi saya," tulis Angel Garza kepada ABC dalam sebuah pernyataan.

"Dia telah ditemukan. Cinta kecilku sekarang terbang tinggi dengan para malaikat di atas. Tolong jangan anggap remeh. Peluk keluargamu. Katakan pada mereka bahwa kamu mencintai mereka. Aku mencintaimu Amerie Jo. Jaga adik bayimu untukku ."

Sumber mengatakan kepada ABC News, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

Sebagian korban dirawat di Rumah Sakit Uvalde Memorial.

Ada 15 siswa Sekolah Dasar Robb sedang dirawat di unit gawat darurat rumah sakit setelah insiden itu.

Dua pasien dipindahkan ke San Antonio untuk perawatan, sementara yang ketiga menunggu transfer.

Seorang pria berusia 45 tahun juga dirawat di rumah sakit setelah terkena peluru, kata pihak rumah sakit.

Sementara itu University Health di San Antonio mengatakan ada dua pasien dari insiden penembakan -- seorang wanita berusia 66 tahun dan seorang gadis 10 tahun -- keduanya dalam kondisi kritis.

Sejumlah korban penembakan adalah anak-anak dari petugas Bea Cukai dan Patroli Perbatasan, kata sumber penegak hukum kepada ABC News.

Pihak berwenang belum merilis nama-nama yang meninggal.

Presiden Joe Biden, yang diberi pengarahan tentang insiden itu, mengatakan "doanya bersama keluarga yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI