Korban Pertama Penembakan Massal di Texas adalah Guru yang Juga Istri Polisi

Rabu, 25 Mei 2022 | 10:57 WIB
Korban Pertama Penembakan Massal di Texas adalah Guru yang Juga Istri Polisi
Eva Mireles. Guru kelas 4 yang tewas bersama siswanya dalam serangan penembakan massal di Uvalde, Texas (Twitter/@ABC7)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eva Mireles dinyatakan sebagai korban pertama dalam penembakan massal di sebuah sekolah dasar Robb di kota Uvalde, Texas, Selasa (25/5/2022). Ia merupakan seorang guru kelas 4 SD yang tewas bersama belasan murid-muridnya.

Menyadur Sky News, 19 anak dan 2 guru tewas setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah sekolah dasar di Texas. Hal ini berdasarkan laporan pejabat setempat mengenai serangan yang terjadi di Sekolah Dasar Robb di kota Uvalde, sekitar 80 mil sebelah barat San Antonio.

Dalam insiden mengerikan itu, Eva Mireles disebut merupakan korban pertama. Mireles diketahui bekerja sebagai guru kelas empat yang tewas bersama belasa murid-muridnya.

Berdasarkan laman sekolah dasar itu, Mireles memiliki seorang putri. Ia juga menikah dengan seorang polisi dan sudah mengabdi sebagai guru selama 17 tahun.

Baca Juga: Penembakan Brutal di SD Texas AS, 18 Anak-anak Tewas

Bibinya, Lydia Martinez Delgado berduka atas kematian keponakannya. Ia menyebut sosok Mireles "sangat dicintai" dan menggambarkannya sebagai "orang yang menyenangkan".

Sebelumnya, Departemen Keamanan Publik Texas mengatakan kepada CNN pelaku merupakan remaja berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos. Ia memasuki sekolah dengan pistol dan mungkin senapan, yang menewaskan belasan orang.

Aksinya itu akhirnya berakhir setelah dihentikan polisi. Ramos tewas di tempat dengan kondisi luka parah dalam aksi brutalnya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah bersumpah akan melakukan pembaruan undang-undang mengenai senjata di negaranya.

Ia menegaskan sudah saatnya Amerika Serikat mulai menciptakan undang-undang yang mengatur penggunaan senjata dengan ketat. Hal ini demi menghindari terjadinya penyalahgunaan senjata yang kerap terjadi di AS, seperti penembakan massal.

Baca Juga: Seorang Remaja Jadi Pelaku Penembakan Membabi Buta di Sekolah Dasar di AS, 18 Anak dan Tiga Dewasa Tewas

“Kita sebagai bangsa harus bertanya, kapan dengan nama Tuhan kita akan berdiri untuk mengatur penggunaan senjata. Kapan dalam nama Tuhan, kita melakukan apa yang kita semua tahu perlu dilakukan? ” ucap Biden dalam pidatonya yang emosional.

Presiden Biden juga telah memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga 28 Mei 2022 sampai waktu matahari terbenam, sebagai tanda duka cita dan mengenang tragedi di Uvalde tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI