Tewaskan 21 Orang, Pelaku Penembakan Di SD Texas Ternyata Anak SMA

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 25 Mei 2022 | 10:50 WIB
Tewaskan 21 Orang, Pelaku Penembakan Di SD Texas Ternyata Anak SMA
Penembakan di SD di Texas AS. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan media di AS, yang mengutip keterangan kepolisian di Texas, menyebutkan dari 21 orang yang tewas dalam insiden tersebut, 19 di antara mereka adalah anak-anak dan dua lainnya orang dewasa.

Menyadur laman BBC, Kepala Polisi Distrik Uvalde, Pete Arredondo mengatakan, penembakan dimulai pada 11:32 waktu setempat. Para penyelidik yakin penyerang "bertindak sendiri dalam melakukan kejahatan yang keji ini".

Distrik Uvalde, yang dihuni 16.000 penduduk, terletak sekitar 136 kilometer sebelah barat Kota San Antonio. Para siswa dilaporkan telah dievakuasi dari sekolah. Kurang dari 500 siswa terdaftar di sekolah tersebut.

Penembakan di sekolah dasar, yang siswanya berusia antara lima hingga 11 tahun, masih relatif jarang terjadi di AS. Serangan pada Selasa (24/05) waktu setempat itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata di tingkat nasional.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Emosi dengan Penembakan Anak SD Robb Texas: Singgung Industri Senjata Hingga Teteskan Airmata

Pelaku Diidentifikasi Sebagai Siswa SMA

Penembakan di sekolah di Texas AS. (Foto: AFP)
Penembakan di sekolah di Texas AS. (Foto: AFP)

Gubernur Texas, Greg Abbott, mengatakan penyerang merupakan seorang remaja bernama Salvador Ramos.

Remaja itu juga diduga menembak neneknya, sebelum melakukan serangan di sekolah, kata seorang aparat kepada CBS News, mitra BBC di AS. Media lokal melaporkan remaja itu kemungkinan merupakan seorang siswa sekolah menengah atau SMA setempat.

CBS News juga melaporkan bahwa pelaku bersenjatakan sepucuk pistol, sepucuk senapan semi-otomatis AR-15, dan magazin berkapasitas tinggi.

Rumah sakit setempat mengungkapkan para siswa dari sekolah dasar tersebut sedang dirawat oleh para petugas pelayanan darurat.

Baca Juga: Kronologi Penembakan Massal di SD Texas: Awal Mula, Jumlah Korban, hingga Motif

Seorang perempuan berusia 66 tahun dan seorang gadis berusia 10 tahun dirawat di sebuah rumah sakit di San Antonio, dan keduanya dalam kondisi kritis, kata pejabat rumah sakit University Health.

Rumah Sakit Uvalde Memorial membuat unggahan di Facebook bahwa 13 anak telah dibawa ke rumah sakit "menggunakan ambulans atau bus".

Wali Kota Uvalde, Don McLaughlin, mengatakan kepada ABC News dalam pesan teks "ini adalah situasi yang sangat buruk".

Menurut CBS, FBI tengah membantu penyelidikan insiden ini.

Duka Presiden Biden

Presiden AS Joe Biden berpidato terkait insiden penembakan di SD Texas. (Foto: AFP)
Presiden AS Joe Biden berpidato terkait insiden penembakan di SD Texas. (Foto: AFP)

Presiden AS, Joe Biden telah diberitahu tentang serangan itu, kata pejabat Gedung Putih, dan diperkirakan akan menyampaikan pidato pada Selasa waktu setempat. Biden juga memerintahkan agar bendera di Gedung Putih dan gedung federal AS lainnya dikibarkan setengah tiang untuk menghormati para korban di Uvalde.

Para siswa di Distrik Uvalde dijadwalkan menjalani hari terakhir sekolah pada Kamis (26/05), sebelum liburan musim panas. Para siswa tahun terakhir di sekolah menengah atas setempat di Uvalde akan diwisuda pada Jumat (27/05).

AS Darurat Kasus Penembakan

Penembakan di sekolah di Texas AS. (AFP)
Penembakan di sekolah di Texas AS. (AFP)

Insiden penembakan di sekolah telah menjadi keadaan darurat yang berulang di AS. EdWeek, sebuah media pendidikan, mencatat 26 insiden penembakan terjadi tahun lalu.

Simulasi lockdown ketika terjadi penembakan merupakan bagian umum dari kurikulum sekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Penembakan pada 2012 di Sekolah Dasar Sandy Hook di Connecticut mengejutkan warga Amerika. Sebanyak 20 dari 26 korban dalam serangan itu, berusia antara lima dan enam tahun. Sementara pelakunya berusia 20 tahun.

Berbicara di hadapan Senat AS di Washington DC pada Selasa, Senator Demokrat Connecticut Chris Murphy menuduh rekan-rekannya terlalu berpuas diri dan memohon mereka untuk meloloskan undang-undang pengendalian senjata.

"Apa yang kita lakukan? Kenapa Anda semua di sini kalau bukan untuk menyelesaikan masalah eksistensial seperti ini? Ini tidak bisa dihindari," katanya.

"Anak-anak ini tidak beruntung. Ini hanya terjadi di negara ini. Tidak ada tempat lain di mana pun, yang ketika anak-anak kecilnya pergi ke sekolah, mereka berpikir mungkin akan ditembak hari itu."

Asosiasi Senapan Nasional, kelompok kuat yang menentang peraturan pengendalian senjata, akan mengadakan konferensi tahunannya di kota Houston, Texas, pada Jumat.

Sebuah laporan pada 2020 dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS menemukan bahwa sekitar dua pertiga dari semua penembakan di sekolah terjadi di tingkat sekolah menengah atas. Sementara itu, penembakan di sekolah dasar paling sering terjadi secara tidak sengaja.

Senjata api menjadi penyebab utama kematian anak-anak dan remaja AS pada 2020, menurut data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bulan lalu. Jumlah kasusnya bahkan menyalip jumlah kasus kecelakaan mobil.

Pada Senin, sebuah laporan FBI menemukan bahwa serangan penembakan massal telah berlipat ganda sejak pandemi virus corona dimulai pada 2020. (Sumber: BBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI