Suara.com - Laporan media di AS, yang mengutip keterangan kepolisian di Texas, menyebutkan dari 21 orang yang tewas dalam insiden tersebut, 19 di antara mereka adalah anak-anak dan dua lainnya orang dewasa.
Menyadur laman BBC, Kepala Polisi Distrik Uvalde, Pete Arredondo mengatakan, penembakan dimulai pada 11:32 waktu setempat. Para penyelidik yakin penyerang "bertindak sendiri dalam melakukan kejahatan yang keji ini".
Distrik Uvalde, yang dihuni 16.000 penduduk, terletak sekitar 136 kilometer sebelah barat Kota San Antonio. Para siswa dilaporkan telah dievakuasi dari sekolah. Kurang dari 500 siswa terdaftar di sekolah tersebut.
Penembakan di sekolah dasar, yang siswanya berusia antara lima hingga 11 tahun, masih relatif jarang terjadi di AS. Serangan pada Selasa (24/05) waktu setempat itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata di tingkat nasional.
Pelaku Diidentifikasi Sebagai Siswa SMA

Gubernur Texas, Greg Abbott, mengatakan penyerang merupakan seorang remaja bernama Salvador Ramos.
Remaja itu juga diduga menembak neneknya, sebelum melakukan serangan di sekolah, kata seorang aparat kepada CBS News, mitra BBC di AS. Media lokal melaporkan remaja itu kemungkinan merupakan seorang siswa sekolah menengah atau SMA setempat.
CBS News juga melaporkan bahwa pelaku bersenjatakan sepucuk pistol, sepucuk senapan semi-otomatis AR-15, dan magazin berkapasitas tinggi.
Rumah sakit setempat mengungkapkan para siswa dari sekolah dasar tersebut sedang dirawat oleh para petugas pelayanan darurat.
Seorang perempuan berusia 66 tahun dan seorang gadis berusia 10 tahun dirawat di sebuah rumah sakit di San Antonio, dan keduanya dalam kondisi kritis, kata pejabat rumah sakit University Health.