Tanggapi Gus Yahya, Jazilul Fawaid: PKB Alat Politik NU, Bagai Dua Sisi Mata Uang Tak Akan Bisa Dipisahkan

Selasa, 24 Mei 2022 | 16:57 WIB
Tanggapi Gus Yahya, Jazilul Fawaid: PKB Alat Politik NU, Bagai Dua Sisi Mata Uang Tak Akan Bisa Dipisahkan
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan PKB alat politik NU, bagai dua sisi mata uang tak akan bisa dipisahkan. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meminta parpol tidak mengeksploitasi Nahdlatul Ulama demi kepentingan politik identitas. Permintaan itupun ditanggapi positif elite Partai Kebangkitan Bangsa, yakni Waketum Jazilul Fawaid.

Jazilul sepakat bahwa NU memang bukan alat politik dan tidak bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik.

"Tentu kami setuju karena memang NU bukan alat politik, tapi PKB lah alat politik NU. Jadi apa yang disampaikan beliau (Gus Yahya) itu adalah untuk partai-partai yang lain, bukan PKB karena PKB dengan NU itu ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan bisa dipisahkan,” kata Jazilul kepada pertanyaan wartawan, Selasa (24/5/2022).

Jazilul menegaskan bahwa PKB merupakan parpol yang dilahirkan oleh NU untuk kepentingan bangsa.

"Dan alhamdulillah akhirnya PKB menjadi satu-satunya partai politik yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah yang ada di parlemen. Parpol yang menjalan misi jalan politik rahmatan lil alamin ya PKB,” ujar Jazilul.

Ia menambahkan, PKB saat ini menjadi partai politik berbasis Islam terbesar di Indonesia berkat platform yang dimiliki PKB, yaitu platform Islam ahlussunnah dan platform Islam Nusantara.

Karena itu, menurut Jazilul saat ini PKB menjadi kekuatan politik yang mewadahi dan menjadi saluran aspirasi politik warga Nahdliyin.

"Saya ini lahir dari NU, nggak bakalan bisa dipisahkan dari NU meskipun saya PKB. Tapi kalau ada orang yang bilang Golkar itu NU, nggak mungkin, dari mana sejarahnya? PDIP itu NU, nggak mungkin dari mana sejarahnya? Kalau PKB itu lahir dari NU, semua menyaksikan. Mulai deklarasinya, tokoh-tokohnya, pendirinya," ujar Jazilul.

"Pemimpin-pemimpinnya. Meskipun akhirnya PKB menjadi partai yang terbuka untuk semua golongan, semua kelompok,” Jazilul menambahkan.

Baca Juga: Sebut PDIP Dekati Erick Thohir untuk Pilpres 2024, Pengamat: Tidak Ada Salahnya Deklarasi

Alasan-alasan di atas yang kemudian membuat PKB, kata Jazilul akan tetap menjadikan NU sebagai visi politik PKB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI