Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang menjadi pusat sorotan publik setelah sejumlah kawasan di pesisir utara terendam banjir rob. Misalnya saja Semarang, Pekalongan, Demak, dan Pati, yang terendam banjir rob akibat jebolnya tanggul laut.
Tak main-main, banjir rob merendam sejumlah ruas di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dengan ketinggian antara 50-100 centimeter. Situasi ini memaksa beberapa warga untuk buru-buru mengungsi.
![Dua pekerja pabrik mengevakuasi sepeda motor sambil berjalan melewati genangan banjir rob setinggi pinggang orang dewasa, Selasa (24/5/2022). [ANTARA/HO-Tangkapan layar ponsel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/24/82318-banjir-rob-di-tanjung-emas.jpg)
Situasi pelik yang ada membuat Ganjar ikut menjadi sorotan, apalagi setelah beberapa warganet menyentil sosoknya terlalu banyak pencitraan.
Warganet menilai Ganjar akhir-akhir ini kelewat sibuk untuk Pilpres 2024 ketika masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di Jateng.
"Den @ganjarpranowo, Semarang tenggelam tolong jangan copras-capres terus pak.. Ya Allah semoga cepet surut. Media dan buzzerp pura-pura budek giliran Jakarta becek dikit digoreng 7 hari 7 malam," tulis seorang warganet, dilansir dari Suarajawatengah.id, Selasa (24/5/2022).
Bersamaan dengan sindiran tersebut, Ganjar memang terlihat mengunggah beberapa postingan di media sosial untuk mempublikasikan upayanya dalam menangani banjir rob yang terjadi.
Salah satunya lewat unggahan terbarunya pada Selasa (24/5/2022) siang, yang menunjukkan perkembangan terbaru pengendalian banjir rob di kawasan Pantura dan Ganjar terlihat ikut turun ke lapangan.
Dipantau Suara.com di akun Instagram-nya, Ganjar terlihat menaiki perahu karet untuk meninjau langsung kondisi di lapangan. Tampak pula ia memberi arahan kepada jajarannya untuk menanggulangi dampak yang terjadi.

"Penanganan jangka pendek dengan menurunkan karung pasir dan pompa air telah kita lakukan," tutur Ganjar dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Perbedaan Banjir dan Rob: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengantisipasinya
"Sementara untuk jangka panjang memang telah kita kerjakan beberapa tahun ini dan belum selesai," sambungnya.