Suara.com - Terminal Petikemas Semarang banjir rob hingga 1 meter. Namun akses jalan menuju TPK Semarang masih bisa dilewati dengan cara menerabas tapi secara terbatas.
Hal itu dipastikan General Manager Terminal Petikemas (TPK) Semarang, I Nyoman Sudhiarta.
Akibat banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah.
"Meski demikian, saat ini TPK Semarang sudah bersiap untuk melakukan kegiatan operasional di lapangan, karena lapangan penumpukan di area TPK relatif kering, sehingga memungkinkan dilakukan kegiatan operasional," kata Sudhiarta, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Selasa.
Baca Juga: 5 Tips Memperbaiki Rumah Terdampak Banjir, Tidak Perlu Mahal
Saat ini ketinggian air di lokasi itu antara 40 sampai 100 cm sepanjang jalan dari Pos 4 sampai pintu gerbang atau gate TPK Semarang, dan sebelumnya sempat mengalami listrik padam.
Tim TPK Semarang dan PLN telah selesai melakukan pengecekan terhadap panel listrik di area terminal, dan dinyatakan aman untuk aliran listrik, sehingga bisa dilakukan penyambungan alat bongkar muat utama ke dalam panel listrik.
Saat ini, kata dia, terdapat tiga kapal yang sedang dilayani TPK Semarang yakni MV SITC Shekou, MV. Uni Premiere dan MV. Intan Daya 8.
Seperti diwartakan, banjir rob atau air pasang yang melimpas ke daratan dengan ketinggian 2 meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, khususnya daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
Selain sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.
Baca Juga: Kampung Ujung Laut Terendam Banjir Rob, Ganjar Pastikan Pembuatan Tanggul Selesai Hari Ini
Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob.
Belum diketahui pasti jumlah kerugian dari berbagai pihak akibat peristiwa banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan. (Antara)