Suara.com - Dalam agama Islam, mualaf diartikan sebagai orang yang baru masuk Islam baik itu laki-laki maupun perempuan, di mana mereka sebelumnya menjadi orang kafir yang tidak percaya kepada Allah atau memeluk keyakinan lain yang sesat. Banyak sekali keistimewaan orang mualaf, sehingga penting untuk diketahui.
Beberapa alasan sesorang memutuskan untuk memeluk agama Islam. Diantaranya yaitu mendapat hidayah atau petunjuk dari Allah SWT, ajakan seseorang sehingga terketuk hatinya untuk mengikuti ajaran agama Islam, atau memang dia sendiri yang mencari tahu tentang agama Islam dan mendapat kebenaran yang ia yakini baik. Lantas, apa saja keistimewaan orang mualaf?
Menurut pandangan agama Islam, seorang yang menjadi mualaf memiliki banyak keistimewaan. Sebagaimana ia seperti umat Islam lainnya yang telah mendekat pada Allah serta melakukan taubah nasuha untuk menyelamatkan diri dari kekafiran. Lantas apa saja keistimewaan orang mualaf? Simak beberapa keistimewaannya berikut ini.
Keistimewaan Orang Mualaf
Baca Juga: Tuntunan dan Cara Membimbing Mualaf Terlengkap Sesuai Aturan Kemenag
1. Mendapat Ampunan Dosa
Menjadi seorang mualaf merupakan sebuah hidayah dan anugrah dari Allah SWT. Di mana tidak semua manusia mendapat kesempatan untuk merasakan hal istimewa tersebut. Hidayah yang diberikan Allah kepada orang mualaf akan mendapat ampunan dosa yang telah lalu hingga detik di mana ia menjadi seorang muslim.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat An Anfal ayat 38 yang artinya:
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang dahulu.” (QS Al Anfal : 38).
2. Dihapus Keburukannya
Baca Juga: Selain Maudy Ayunda, 9 Artis Indonesia Ini Juga Menikah dengan Mualaf
Segala dosa dan keburukan seorang mualaf akan dihapus oleh Allah SWT. Kebaikan ia lakukan akan mendapat pahala yang lebih, jika ia menjalankan kehidupan sesuai dengan syariat agama Islam. Bahkan Allah akan membalas sepuluh kali lipat sampai 700 kali lipat. Adapun jika ia melakukan satu keburukan maka akan dibalas dengan sama, kecuali Allah mengampuninya.
3. Terhindar Dari Azab
Seorang mualaf menjadi seperti orang yang baru lahir. Maka dari itu ia akan terhindar dari azab yang pedih karena dia telah keluar dari jalan yang sesat.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.” (QS Al Maidah : 36).
4. Jauh dari Kerugian
Seseorang bagaimana pun kebaikan yang ia lakukan, namun ia masih menjadi orang kafir maka ia tetal berada dalam kerugian karena amalannya akan terhapus. Dengan menjadi seorang mualaf, maka ia akan terbebas dari hal tersebut. Seorang mualaf akan mendapatkan balasan pahala atas kebaikan yang ia lakukan.
5. Terhindar dari Perbuatan yang Sia-sia
Orang kafir hanya menjalani kehidupan yang sia-sia meskipun dia berbuat baik selama hidup. Sehingga orang mualaf akan terhindar dari perbuatan yang sia-sia. Bahkan jika ia menjadi seorang muslim yang istiqomah dan taat kepada syariat. Maka Allah akan membalasnya dengan pahala dan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
6. Terhindar dari Penyesalan di Akhirat
Orang mualaf akan terbebas dari penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama di dunia. Karena mereka sudah lebih dulu menyadari bahwa Islam merupakan agama yang di Rahmati Allah.
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS As Sajadah : 12).
Demikian tadi beberapa keistimewaan orang mualaf yang bersungguh-sungguh menjalani hidup baru dengan berpedoman syariat agama Islam.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari