Susul McDonalds, Starbucks Keluar dari Rusia dan Ribuan Karyawan Diberhentikan

Selasa, 24 Mei 2022 | 08:46 WIB
Susul McDonalds, Starbucks Keluar dari Rusia dan Ribuan Karyawan Diberhentikan
llustrasi kopi Starbucks! (unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu kedai kopi terbesar di dunia, Starbucks keluar dari Rusia menyusul McDonalds.

McDonalds pekan lalu mengatakan pihaknya menjual restorannya di Rusia kepada pemegang lisensi lokal Alexander Govor untuk diganti namanya dengan nama baru.

Tetapi akan mempertahankan merek dagangnya, sementara Renault Prancis menjual saham mayoritasnya di produsen mobil terbesar Rusia dengan opsi untuk membeli kembali sahamnya.

Sejumlah perusahaan Barat lainnya, termasuk Imperial Brands dan Shell, memutuskan hubungan dengan pasar Rusia dengan menyetujui untuk menjual aset mereka di negara tersebut atau menyerahkannya kepada manajer lokal.

Baca Juga: LUAR BIASA Dewi Yukha Nida Juara MTQ Internasional di Tatarsatan Federasi Rusia

Starbucks Corp mengatakan pada Senin (23/5/2022) bahwa pihaknya akan keluar dari pasar Rusia setelah hampir 15 tahun ketika jaringan kedai kopi tersebut bergabung dengan McDonald's Corp dalam menandai berakhirnya kehadiran beberapa merek top Barat di negara itu.

Starbucks yang berbasis di Seattle memiliki 130 toko di Rusia, dioperasikan oleh pemegang lisensi Alshaya Group, dengan hampir 2.000 karyawan di negara tersebut.

Keputusan Starbucks untuk menghentikan operasinya di Rusia berbeda dengan pendekatan yang dilakukan beberapa perusahaan asing lainnya.

Pada Maret, Starbucks menutup tokonya dan menangguhkan semua aktivitas bisnis di Rusia, termasuk pengiriman produknya ke negara itu, menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

Perusahaan, yang membuka gerai pertamanya di Rusia pada 2007, mengatakan akan terus mendukung karyawannya di sana, termasuk membayar mereka selama enam bulan.

Baca Juga: Hentikan Perang Rusia-Ukraina, Presiden AAYG Beri Resolusi Penyelesaian

Starbucks tidak memberikan perincian tentang dampak keuangan dari keluarnya perusahaan tersebut. McDonald's telah mengatakan akan mengambil biaya non-tunai terutama hingga 1,4 miliar dolar AS. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI