Pembangunan ITF Mandek, DPRD Jakarta Beri Ultimatum: Harus Selesai Sebelum Anies Lengser!

Senin, 23 Mei 2022 | 20:12 WIB
Pembangunan ITF Mandek, DPRD Jakarta Beri Ultimatum: Harus Selesai Sebelum Anies Lengser!
Gubernur Anies Baswedan saat grounbreaking ceremony pembangunan ITF Sunter. Hingga saat ini pembangunan belum dimulai. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPRD Jakarta kembali mengutarakan kekesalan atas pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara yang tak kunjung rampung. Pemprov pun diberikan ultimatum agar segera menyelesaikannya.

Anggota Komisi D DPRD Jakarta Jamaludin mengaku geram dengan progres ITF yang mandek setelah dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking sejak 2018 lalu. Ia meminta agar pengerjaannya segera dimulai sebelum Gubernur Anies Baswedan lengser Oktober 2022 mendatang.

"Kita ultimatum saja sampai Gubernur berakhir masa periodenya, bulan Oktober tidak ada perkembangan yang berarti, tidak terwujud, ya berhenti saja ITF Sunter," ujar Jamaludin dalam rapat kerja Komisi D DPRD DKI bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Kamis (23/5/2022).

Ia menyebut ITF sangat dibutuhkan bagi Jakarta saat ini. Apalagi sampai sekarang Jakarta masih mengandalkan TPST Bantargebang yang diprediksi akan segera penuh.

Baca Juga: Wow! Tokoh NU Ini Dukung Duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan di Pilpres 2024, Alasannya Karena Ini

"Saya kira kita tidak perlu disuguhkan teknis-teknisnya, mau cari apa, apa yang dihasilkan, keuntungan, tidak perlu. Kita perlu kenyataannya saja," katanya.

Apalagi seharusnya ITF direncanakan untuk hadir di empat wilayah. Namun, sampai saat ini tidak ada satupun yang jadi.

"Ada ITF yang sudah 4 tahun dari penunjukkan, sampai hari ini cuman penunjukkan beauty contest saja," pungkasnya.

Sejauh ini, pembangunan ITF Sunter masih belum juga dikerjakan karena masih dalam tahap perencanaan. Dalam prosesnya investor ITF, perusahaan pembangkit listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy angkat kaki dari proyek ini.

Karena tak ada dana, Pemprov DKI berenana mengajukan pinjaman melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari BUMN PT PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Baca Juga: Soal Usulan 3 Nama Penjabat Gubernur Jakarta Pengganti Anies, Ngabalin: Presiden Belum Ada Update

Namun, Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi menolaknya dengan alasan tidak ada penjelasan rinci soal pengajuan utang ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI