31 Negara Laporkan Hepatitis Akut, di Indonesia ada 14 Kasus Sejak Minggu Kemarin

Senin, 23 Mei 2022 | 19:45 WIB
31 Negara Laporkan Hepatitis Akut, di Indonesia ada 14 Kasus Sejak Minggu Kemarin
Ilustrasi penderita hepatitis yang mengkonsumsi obat. (Foto oleh lilartsy dari Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 31 negara laporkan kemunculan hepatitis akut. Sementara di Indonesia ada 14 kasus hepatitis akut.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam FMB9 “Hepatitis Akut Dicegah, Sekolah PTM Aman” yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Kekinian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan masih menunggu laporan beserta hasil kajian lebih lanjut dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait penyebab sebenarnya penyakit hepatitis akut misterius yang terus menulari anak-anak.

“Kita tunggu apa penyebabnya dari WHO. Kita menunggu sampai diumumkan oleh WHO bahwa penyebab hepatitis ini adalah X virus misalnya dan seterusnya,” kata Syahril.

Baca Juga: Dear Parents, Begini Tips Agar Anak Tetap Aman dari Hepatitis Akut Saat Sekolah Tatap Muka

Syahril menuturkan, sebanyak 31 negara sudah melaporkan kasus hepatitis akut dengan total mencapai 614 kasus.

Di Indonesia sendiri hingga Minggu (22/5), kasus hepatitis akut sudah ditemukan sebanyak 14 kasus dari tujuh provinsi, dengan rincian satu kasus masuk menjadi probable dan 13 kasus masuk pending classification.

Dari banyaknya kasus yang sudah dilaporkan, dunia masih belum mengetahui penyebab pasti terjadinya hepatitis akut sekaligus alasan mengapa hanya menular pada kelompok anak-anak saja.

“Penyebab utamanya kan belum diketahui, termasuk masa inkubasi atau timbulnya gejala. Semuanya masih dalam masa penelitian dan kajian dari beberapa negara yang melaporkan kasus,” ujar dia.

Meskipun penyebab hepatitis akut belum diketahui, nyatanya beberapa negara sudah melaporkan kasus kematian pada anak.

Baca Juga: Eks Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker Usus

Oleh karenanya, Syahril menekankan tidak ada satupun orang tua yang boleh lengah dan terus waspada untuk meningkatkan proteksi kesehatan pada anak-anak.

Sambil menunggu bersama kajian lebih lanjut dari WHO, Syahril meminta agar orang tua mulai mengedukasi anak terkait kondisi hepatitis akut agar anak menjadi paham pentingnya hidup bersih seperti memakai masker dan mencuci tangan dengan memakai sabun.

Orang tua juga harus betul-betul memahami gejala hepatitis akut seperti anak merasa mual, muntah, diare, nyeri di bagian perut, mata atau tubuh menguning, feses pucat dan air kencing berwarna cokelat seperti teh.

Apabila anak menunjukkan gejala tersebut, dirinya meminta orang tua untuk segera pergi ke rumah sakit guna mendapatkan tindakan cepat dari dokter.

Kemudian, anak anak diharapkan dapat membawa makanan dari rumah dan menggunakan peralatannya sendiri meski sedang melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah masing-masing.

Sedangkan bagi rumah sakit, Syahril mengimbau agar setiap tenaga kesehatan dapat cermat menentukan diagnosis dan melangsungkan pemeriksaan, utamanya dalam mengidentifikasi penyakit kuning pada anak di bawah usia satu tahun.

“Tentu dengan kewaspadaan ini kita akan lebih cepat menangani pasien. Jika tidak terlambat mulai dari pihak keluarga, fasilitas kesehatan sampai ke rumah sakit rujukan dengan penanganan secara berjenjang, kita dapat menekan angka-angka kematian atas kasus hepatitis akut berat ini,” kata Syahril. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI