Anggaran ITF Mendadak Bengkak Jadi Rp5,2 Triliun, DPRD Jakarta: Dulu Nggak Segini

Senin, 23 Mei 2022 | 16:07 WIB
Anggaran ITF Mendadak Bengkak Jadi Rp5,2 Triliun, DPRD Jakarta: Dulu Nggak Segini
Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat grounbreaking ceremony pembangunan ITF Sunter. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi D DPRD Jakarta Ida Mahmudah mengaku kaget dengan anggaran pembangunan pengolahan sampah modern atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara yang mendadak meroket. Biaya pembuatan fasilitas pengelolaan sampah itu bertambah sekitar Rp1,2 triliun.

Naiknya anggaran pembangunan ITF ini terungkap dalam rapat kerja Komisi D bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ia pun meminta Jakpro memberikan penjelasan mengapa anggaran itu bisa naik jadi Rp5,2 triliun.

"Itu anggarannya tidak sebesar ini. Tidak sebesar Rp5,2 triliun. Waktu itu sekitar Rp4 triliun," ujar Ida dalam rapat tersebut, Senin (23/5/2022).

Selain itu, Ida juga mengritisi soal kontraktor ITF pemenang tender yang dianggapnya belum menjalankan.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI Dinyatakan Tak Bersalah usai Gelar Paripurna Interpelasi Anies, PAN Minta Ada Kesepakatan soal Tatib

Ia meminta agar kontraknya segera diputus jika memang bermasalah.

"Kalau memang pemenang tender yang bapak tentukan tidak ada kualitasnya, ya di drop saja. Nggak usah segan, nggak usah takut, nggak usah malu. Kita kan bicara program ini kalau memang mau jalan," tuturnya.

Politisi PDIP ini pun menyatakan siap pasang badan untuk menyelesaikan masalah dalam pembangunan ITF. Menurutnya, yang paling penting adalah pengerjaan segera berjalan.

"Komisi D siap loh kalau memang Pemda memang ada perusahaan yang harus menyerahkan Fasos Fasum kewajiban. Kami pimpinan dan anggota Komisi D siap jadi debt collector-nya," pungkasnya.

Baca Juga: Polisikan Eka Hospital BSD karena Dipaksa Bayar usai Salah Diagnosa Putrinya, Ketua DPRD DKI Minta Kemenkes Turun Tangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI