Terpental 6 Meter Akibat Hajar Polisi Tidur, Maling HP yang Nyamar jadi Polisi di Cilandak Kini Operasi Otak

Senin, 23 Mei 2022 | 14:25 WIB
Terpental 6 Meter Akibat Hajar Polisi Tidur, Maling HP yang Nyamar jadi Polisi di Cilandak Kini Operasi Otak
Lokasi maling HP nyamar polisi gadungan tertangkap warga saat beraksi di kawasan Cilandak, Jaksel. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - SND alias W (44), polisi gadungan yang pingsan usai menghantam polisi tidur di Jalan Madrasah 1, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan masih menjalani operasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Akibat terjatuh akibat hajar polisi tidur saat dikejar-kejar warga, SND mengalami luka-luka di bagian kepala. 

Kapolsek Cilandak, Kompol Multazam menyampaikan, hingga kini pelaku SND tengah menjalani operasi. Sebab, dia mengalami luka pada bagian kepala akibat terpental hingga sejauh 6 meter.

"Masih, baru operasi di otak kan ada luka yang diakibatkan karena laka lantas dia menginjak street bump terus terjatuh," kata Multazam saat dihubungi, Senin (23/5/2022) hari ini.

Modus Razia Kafe

Baca Juga: Pura-pura Razia Kafe di Cilandak, Bukti-bukti Ditemukan di Tangan Polisi Gadungan usai Pingsan Hajar Poldur

Terungkap fakta baru terkait aksi sang polisi gadungan yang berakhir pingsan usai menghantam polisi tidur. Ternyata aksi pelaku yang menyamar sebagai anggota polisi itu hendak beraksi mendatangi sejumlah kafe di Cilandak dengan modus razia narkoba.

Lokasi maling HP di kawasan Cilandak, Jaksel yang berpura-pura menjadi polisi saat tertangkap warga. (Suara.com/Arga)
Lokasi maling HP di kawasan Cilandak, Jaksel yang berpura-pura menjadi polisi saat tertangkap warga. (Suara.com/Arga)

"Awal kejadian pelaku dengan mengaku sebagai anggota Polri mendatangi korban dan memeriksa handphone milik korban dengan alasan akan melakukan razia narkoba di kafe-kafe di sekitar TKP," ungkap Multazam.

Kepada korban, sang polisi gadungan meminta untuk menunjukkan lokasi sejumlah kafe yang akan menjadi tempat dilakukan razia. Pada saat itu pula, SND meminta korban untuk menitipkan ponsel genggam tersebut kepada rekannya.

Tiba di kafe yang diklaim sebagai lokasi razia, sang polisi gadungan meminta korban untuk menunggu di sana sementara waktu. Pelaku SND pun pergi ke titik awal dan menghampiri rekan korban.

Multazam menyebut, pelaku kemudian meminta ponsel genggam kepada rekan korban tersebut. Rekan korban yang merasa percaya menyerahkan begitu saja ponsel genggam tersebut kepada pelaku.

Baca Juga: Pingsan Hajar Polisi Tidur, Polisi Gadungan Maling HP di CIlandak Sempat Pura-pura Mau Razia Narkoba di Kafe

"Setelah itu handphone dibawa kabur oleh pelaku sehingga akhirnya terjadi kejadian kejar-kejaran antara korban dengan pelaku," papar Multazam.

Hantam Polisi Tidur

Aksi saling kejar antara pelaku dan korban akhirnya terjadi. Pelaku SND memacu sepeda motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Karena merasa panik, pelaku memacu sepeda motornya dan menghantam polisi tidur yang ada di lokasi kejadian.

"Ketika masuk ke Jalan Madrasah 1, pelaku melindas dua kali pita penggaduh jalan dengan kecepatan yang cukup tinggi dan kemudian jatuh ke sisi jalan tersebut dengan bekas seretan dari titik awal jatuh sampai titik akhir sepanjang enam meter," ungkap Multazam.

Pelaku SND alias W tersebut seketika pingsan usai terjatuh. Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa pelaku ke Kelurahan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Pantauan Suara.com di lokasi, masih ada bekas goresan akibat motor yang terseret serta tanda berwarna hijau tepat di lokasi pelaku terjatuh. Adapun jarak dari polisi tidur dan tempat pelaku terjatuh sepanjang 6 meter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI