Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat berpesan kepada pendukungnya yang tergabung dalam relawan Pro Jokowi (Projo) agar tidak terburu-buru menentukan dukungan kepada salah satu calon presiden (capres) 2024.
Merespons pernyataan Jokowi, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menilai, makna dari pesan tersebut karena melihat situasi politik yang kerap berubah-ubah.
"Ya, namanya juga politik ya. Jadi dinamika itu kan selalu berubah, dinamis kan. Jadi tidak bisa teman-teman membicarakan sesuatu lebih awal, istilahnya Belanda masih jauh, ojo kesusu, jangan terburu-buru," kata Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (23/5/2022).
Lebih lanjut, Ngabalin melihat kalau Jokowi sebagai kepala negara pasti memahami siapa sosok yang pas dengan memiliki kapasitas, kapabilitas serta kemampuannya untuk memimpin negara.
Baca Juga: PPP Sebut Pernyataan Jokowi soal Dukung Capres 2024 Multitafsir, Bukan Kode buat Ganjar
Ngabalin menilai, kalau Jokowi juga melihat sosok penggantinya pada 2024 nanti harus bisa membuat Indonesia tetap damai dalam keberagaman.
"Presiden punya wacana besar tentang bagaimana kehidupan orang menyatu, suku bangsa yang berbeda beda, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, Islam. Negeri ini harus damai, harus moderasi beragama, harus ada, pokoknya kriteria-kriteria itu tidak lepas dari pikiran gagasan besar Presiden Joko Widodo," jelasnya.
Kendati demikian, Ngabalin enggan menjawab terkait hubungan dari pesan Jokowi tersebut terhadap sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Wah, saya tidak ikuti informasi itu."
Sebelumnya, Presiden Jokowi berpesan kepada para sukarelawan yang tergabung dalam Projo agar jangan tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Jokowi Disebut Beri Kode Dukung Ganjar Capres 2024, Ini Respons Sekjen PDIP
"Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang dukung ada di sini," kata Jokowi dikutip dari ANTARA pada Pembukaan Rakernas V Projo di Magelang, Sabtu (21/5/2022).
Hadir pada pembukaan Rakesnas V Projo tersebut, antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, dan para pengurus Projo dari berbagai daerah.
Jokowi menyinggung berbagai persoalan bangsa, antara lain, persoalan energi, pangan, dan situasi geopolitik dunia.
Untuk itu, Presiden meminta semua pihak bekerja keras menyelesaikan persoalan itu.
Ia menegaskan sekali lagi jangan tergesa-gesa karena persoalan-persoalan lain, seperti dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, harus tuntas.
"Setelah itu, baru masuk yang namanya nanti keputusan akan saya dengar dari bapak/ibu semuanya. Akan saya ajak bicara, jadi jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini juga belum jelas," katanya.
Ia menegaskan bahwa partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai salah.
Jokowi menuturkan nanti akan membuat pertemuan besar tingkat nasional untuk seluruh sukarelawan, tidak hanya Projo. Hal ini untuk menunjukkan bahwa seluruh sukarelawan masih solid dan masih satu.
"Saya pun nanti memutuskan pasti akan bertanya bapak/ibu dan saudara-saudara semuanya. Tidak saya putuskan sendiri, saya bukan tipikal seperti itu. Saya tanya ketuanya dahulu," kata Jokowi yang juga Pembina Projo.