Suara.com - Ditemukan sebanyak tiga unit ponsel genggam dari tangan SND alias W (44), polisi gadungan yang pingsan usai menghantam 'polisi tidur' di Jalan Madrasah 1, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/5/2022) lalu. Dalam kasus ini, sang polisi gadungan melakukan penipuan serta membawa kabur ponsel genggam milik warga berinsial AP dengan modus hendak melakukan razia.
Kapolsek Cilandak, Kompol Multazam menyampaikan, satu dari tiga unit ponsel genggam yang ditemukan di tangan SND merupakan milik korban AP. Dua unit sisanya merupakan milik pelaku dan korban lain.
"Saat diamankan, pada pelaku ditemukan tiga buah handphone yang masing-masing handphone milik korban AP, milik pelaku dan satu handphone setelah dibuka milik korban sebelumnya dan telah di kami hubungi dan pada hari ini akan datang dan akan kami lakukan pemeriksaan," kata Multazam saat dihubungi, Senin (23/5/2022).
Modus Razia Narkoba
Terungkap fakta baru terkait aksi sang polisi gadungan yang berakhir pingsan usai menghantam polisi tidur. Ternyata aksi pelaku yang menyamar sebagai anggota polisi itu hendak beraksi mendatangi sejumlah kafe di Cilandak dengan modus razia narkoba.
"Awal kejadian pelaku dengan mengaku sebagai anggota Polri mendatangi korban dan memeriksa handphone milik korban dengan alasan akan melakukan razia narkoba di kafe-kafe di sekitar TKP," ungkap Multazam.
Kepada korban, sang polisi gadungan meminta untuk menunjukkan lokasi sejumlah kafe yang akan menjadi tempat dilakukan razia. Pada saat itu pula, SND meminta korban untuk menitipkan ponsel genggam tersebut kepada rekannya.
Tiba di kafe yang diklaim sebagai lokasi razia, sang polisi gadungan meminta korban untuk menunggu di sana sementara waktu. Pelaku SND pun pergi ke titik awal dan menghampiri rekan korban.
Multazam menyebut, pelaku kemudian meminta ponsel genggam kepada rekan korban tersebut. Rekan korban yang merasa percaya menyerahkan begitu saja ponsel genggam tersebut kepada pelaku.
"Setelah itu handphone dibawa kabur oleh pelaku sehingga akhirnya terjadi kejadian kejar-kejaran antara korban dengan pelaku," papar Multazam.
Hantam Polisi Tidur
Aksi saling kejar antara pelaku dan korban akhirnya terjadi. Pelaku SND memacu sepeda motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Karena merasa panik, pelaku memacu sepeda motornya dan menghantam polisi tidur yang ada di lokasi kejadian.
"Ketika masuk ke Jalan Madrasah 1, pelaku melindas dua kali pita penggaduh jalan dengan kecepatan yang cukup tinggi dan kemudian jatuh ke sisi jalan tersebut dengan bekas seretan dari titik awal jatuh sampai titik akhir sepanjang enam meter," ungkap Multazam.
Pelaku SND alias W tersebut seketika pingsan usai terjatuh. Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa pelaku ke Kelurahan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pantauan Suara.com di lokasi, masih ada bekas goresan akibat motor yang terseret serta tanda berwarna hijau tepat di lokasi pelaku terjatuh. Adapun jarak dari polisi tidur dan tempat pelaku terjatuh sepanjang 6 meter.