Literasi Keuangan RI Masih Rendah, Rp117 Triliun Dana Masyarakat Melayang Akibat Investasi Bodong

Erick Tanjung Suara.Com
Senin, 23 Mei 2022 | 03:45 WIB
Literasi Keuangan RI Masih Rendah, Rp117 Triliun Dana Masyarakat Melayang Akibat Investasi Bodong
Kasus investasi bodong di Lamongan [Foto: Beritajatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya korban investasi bodong, ternyata sejalan dengan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang terbilang di bawah rata rata nasional.

Data Otoritas Jasa Keuangan atau OJK pada 2019 menunjukkan, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen.

Sebagai bukti rendahnya literasi keuangan di Indonesia tersebut, Satgas Waspada Investasi atau SWI mencatat besarnya kerugian masyarakat akibat investasi bodong.

SWI menyebut, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai hingga Rp117 triliun sepanjang periode 2011-2021.

Baca Juga: Arisan Bodong Kembali Makan Korban, Pelaku Pasutri asal Bandung Bawa Uang Rp 1,5 Miliar

"Literasi keuangan adalah pengetahuan fundamental yang perlu dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat," kata CEO dan Co-founder Ternak Uang Raymond Chin dalam keterangan persnya, Minggu (22/5/2022).

Maka dari itu kata dia, pengetahuan akan literasi keuangan ditengah masyarakat menjadi sangat penting, terutama untuk dikalangan kaum milenial.

"Penting untuk memulai edukasi ini sejak dini, khususnya dimulai dari kalangan pelajar dan mahasiswa," ujarnya.

Ternak Uang pun kata Raymond saat ini juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui apa yang dimaksud dengan literasi keuangan, salah satunya dengan program Ternak Uang atau TU for Students.

Raymond menjelaskan program ini merupakan program pelatihan keuangan, mulai dari personal finance, produk investasi, sampai dengan business & career, yang secara terbuka diadakan untuk seluruh pelajar di Indonesia.

Baca Juga: OJK Ultimatum Pelaku Jasa Keuangan: Jangan Sebar Data Pribadi Nasabah Sembarangan!

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keuangan dan investasi kepada masyarakat khususnya generasi muda, agar tidak mudah terjebak pada perilaku konsumtif akibat peer pressure, influencer, dan faktor-faktor lainnya," katanya. (Modem BIN)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI