Suara.com - Pihak promotor menyatakan acara gala dinner bersama eks bintang porno asal Jepang, Maria Ozawa atau Miyabi bertujuan positif. Bahkan, rencananya ada sejumlah kegiatan seperti santunan dan pembagian bantuan saat Miyabi datang ke Indonesia.
Manager Executive Repezen Nada Entertainment Michael Perwira mengatakan awalnya bisa yakin mendatangkan Miyabi karena memang sudah tak lagi bergelut di dunia video porno. Namun, ia mengakui memang masih banyak yang mengaitkan Miyabi dengan bisnis itu.
"Pertimbangan awalnya karena memang bagaimanapun dia punya niatan untuk berubah. Makanya pas di Indonesia lebih ke kegiatan yang lebih positif, seperti santunan, seperti bantuan-bantuan seperti itu," ujar Michael saat dikonfirmasi, Minggu (22/5/2022).
Bahkan, masyarakat jadi penasaran apakah Miyabi sudah berubah atau belum. Karena itu antusiasme terhadap acara ini disebutnya cukup tinggi.
"Karena mereka antusiasnya ngeliat Miyabi sekarang sama seperti media. Ini Miyabi benar-benar mau berubah atau memang masih seperti dulu. Jadi daya tariknya di sana sebenarnya," jelasnya.
Pihak Miyabi sendiri, kata Michael juga sebenarnya sudah menduga akan terjadi pro-kontra atas acara ini. Namun, karena keinginan mengubah citra dan negosiasi bersama promotor, Miyabi akhirnya menyetujui gala dinner ini.
"Dia punya rasa trauma untuk ke Indonesia. Tapi karena dia memiliki tekad untuk berubah itu tadi, akhirnya kita berusaha untuk saling meyakinkan, dan dia bersedia."
Refund Tiket karena Dibatalkan
Saat ini, acara gala dinner bersama Miyabi sudah dibatalkan. Michael menyatakan pihaknya kan bertanggungjawab dengan mengembalikan uang atau refund kepada para pembeli.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sesumbar Bisa Undang Miyabi, Bikin Survey Begini Hasilnya!
"Di-refund semuanya. sudah. Karena memang ini tidak bisa untuk kita lakukan saat ini. Kita tidak bisa menjanjikan (acara) dengan Miyabi," ucapnya.
"Lebih dari 70 persen ya (di-refund), karena memang yang sudah ngasih DP, semuanya sudah kita refund," tambahnya menjelaskan.
Michael mengatakan, karena tingginya antusiasme, banyak permintaan untuk menambah jumlah tiket. Bahkan ada juga yang rela membayar lebih mahal.
"Mungkin kita bisa lebih (banyak) dari itu, bahkan ada permintaan lebih mahal dari itu. Tapi karena kita mau melihat dulu bagaimana respons dari indonesianya sendiri, akhirnya kita batasi 50 orang, terkait dengan PPKM," pungkasnya.