Suara.com - Korea Utara (Korut) akhirnya melaporkan kasus Covid-19 pertama pada 12 Mei 2022 kemarin setelah 2 tahun. Laporan kasus ini pun diiringi dengan kabar kematian pertama akibat kasus tersebut. Negara yang dipimpin King Jong Un ini dalam pembaruan hariannya menyebut ada ratusan ribu kasus "demam misterius" dan sejumlah kematian.
Untuk menghadapi gelombang kasus Covid-19, Kim Jong Un malah membuat beberapa kebijakan "gila" mulai dari menolak vaksin hingga menggunakan ramuan tradisional sebagai obat. Yuk simak kebijakan "gila" Kim Jong Un lawan Covid di Korut berikut ini.
1. Lockdown Ketat Selama 2 Tahun
Korea Utara merupakan salah satu negara pertama yang menutup perbatasannya pada Januari 2020 setelah virus pertama kali muncul pertama kali di negara tetangga China. Kebijakan itu dengan cepat mengusir semua orang asing termasuk diplomat dan pekerja bantuan Internasional dan memblokir perjalanan masuk. Alhasil Korut menjalani program isolasi ketat selama lebih dari dua tahun.
Sebelumnya Kim Jong Un memuji keberhasilan strategi tersebut. Namun prediksi para ahli mengatakan Covid-19 akan menyelinap masuk pun terjadi. Virus itu bisa berasal dari manusia yang melakukan penyeberangan dari China atau hewan yang terinfeksi seperti burung dan babi hutam yang melintasi perbatasan dengan bebas.
Baca Juga: Mengenal Kandungan Willow, Tanaman yang Digunakan Warga Korea Utara untuk Menyembuhkan Covid-19
Kekinian, Korut dan China menangguhkan perdagangan kereta api pada April tahun ini karena kekhawatiran Pyongyang akan terinfeksi. Walau begitu, pengiriman kargo laut masih terus berlanjut.
2.Tolak Vaksin dari WHO dan Negara Lain
Korut menolak untuk mendapatkan vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) padahal lembaga itu sempat ingin mengirimkan jutaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Bahkan Kim juga dilaporkan berkali-kali menolak bantuan pandemi dan vaksin dari negara tetangganya seperti Korea Selatan dan China.
Penoalakan Kim Jong Un soal vaksin dan bantuan pandemi itu memiliki alasan. Korut berdalih negaranya tidak begitu membutuhkan vaksin karena tidak memiliki kasus dan menyebut masih banyak negara lain yang lebih membutuhkan vaksin dibanding negaranya.
3. Minta Warga Kumur Air Garam
Beberapa petinggi Korut meminta masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan terhadap Covid-19 salah satunya dengan berkumur air garam. "Unit kepala pemantau komunitas mengunjungi setiap rumah pada pagi hari dan sore hari, menekankan bahwa mencuci tangan dan berkumur air garam merupakan cara efektif mencegah virus corona," kata salah satu warga di provinsi Pyongan Utara.
4. Andalkan Obat Tradisional
Selain berkumur air garam, masyarakat Korut juga diimbau untuk minum teh herba lonicera japonica atau daun gandarusa tiga kali sehari. "Obat tradisional adalah yang terbaik!" ujar satu warga Korea Utara dalam wawancara dengan media Korut seperti dikutip dari CNA.
Baca Juga: Gelombang Covid-19 di Korea Utara Meningkat, Lima Hari Berturut-turut Pasien Demam Mencapai 200 Ribu
5.Buka Apotek Selama 24 Jam Meski Tak Memiliki Kapasitas Pengujian
Bukan hanya mengandalkan ramuan tradisional, Korut juga membuat kebijakan agar apotek buka 24 jam sehari sebagai langkah antisipasi. Korut sendiri telah memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan Covid-19 dan mengerahkan lebih dari 10 ribu petugas kesehatan untuk membantu melacak pasien potensial dalam pertempuran melawan wabah tersebut.
Padahal Korut diyakini memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki kapasitas pengujian karena hanya menghitung orang dengan demam untuk mengukur skala wabah Omicron-nya. Varian Omicron diketahui terutama mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas dengan gejala yang paling sering dilaporkan adalah sakit tenggorokan, pilek dan bersin. Kisaran suhu yang dihitung otoritas Korut sebagai demam juga tidak diketahui.
6.Minta Militer Amankan Obat Covid-19
Dalam rapat darurat, Kim Jong Un menyalahkan kabinetnya sendiri yang dianggap tak becus mengurus sektor kesehatan. Ia pun memerintahkan militer untuk mengamankan suplai obat-obatan di kota Pyongyang.
Wakil Menteri Kesehatan Korut Kim Hyong Hun mengatakan akan mulai menerapkan sistem pengobatan untuk ratusan kasus demam setiap harinya yang dicurigai COVID-19. Obat yang mereka gunakan adalah pereda nyeri dan antibiotik umum, seperti ibuprofen dan amoxicillin.
7. Penggunaan Masker Ganda ala Kim Jong Un
Setelah ada laporan wabah Covid-19 di Korut, Kim Jong Un terlihat mengenakan dua masker saat mengunjungi apotek di Pyongyang. Tetapi masker ganda, meskipun lebih protektif daripada satu lapis masker kain atau masker bedah, hanya direkomendasikan sebagai alternatif masker N95 atau KN95 yang menawarkan perlindungan terbaik terhadap virus dan dapat digunakan sendiri.
Bukan hanya Kim yang terlihat mengenakan alat pelindung diri yang kurang optimal. Dalam penampilan media, petugas kesehatan Korut mengenakan masker bedah tipis bahkan saat mereka melakukan tugas berisiko seperti mendisinfeksi tempat umum dan berkonsultasi dengan pasien potensial Covid-19.
Itulah sederet kebijakan "gila" Kim Jong Un lawan Covid di Korut. Bagaimana pendapat kalian?
Kontributor : Trias Rohmadoni