Hal ini juga merupakan ekses jumlah kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di jalanan Jakarta yang cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kendaraan yang terdiri dari mobil penumpang, bus, truk, dan sepeda motor di Jakarta mencapai 20,2 juta unit.
![Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, Selasa (5/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/10/05/39661-kualitas-udara-di-jakarta.jpg)
Angka ini bahkan naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2019, yang mencatat total kendaraan di Jakarta berjumlah 11,8 juta.
Untuk bisa beralih ke energi terbarukan, khususnya kendaraan listrik bukan perkara mudah. Pengamat Lingkungan, Selamet Daroyni mengatakan pada masa peralihan dari kendaraan bermotor ke listrik, tahapan paling awal adalah mendorong kesadaran publik tentang pentingnya menggunakan energi terbarukan.
"Kita memang harapkan mereka aware bahwa energi fosil terbatas dan ada masa habisnya. Jadi kita harus menggunakan energi terbarukan ke depan," ujar Selamet.
Senior Project Officer ICLEI ini mengatakan, Formula E sebagai ajang untuk mempromosikan kendaraan listrik dan energi terbarukan serta berkelanjutan, memiliki peranan penting sebagai tahap awal dari masa peralihan di Jakarta ini.
"Tahapannya, bagaimana masyarakat mulai terbiasa dengan mobil listrik. Saya kira event-event yang menggunakan energi listrik perlu disemarakkan atau didorong," tuturnya.
Ketika Formula E sudah menjadi momentum awal kampanye penggunaan energi terbarukan, Selamet meminta Pemprov Jakarta tidak mengendur.
Berbagai program beserta regulasi harus dihadirkan di tengah masyarakat agar proses peralihan terus berjalan.
"Ketika publik sudah aware, penting untuk membangun kerja sama dengan pihak swasta untuk menyemarakkan pengembangan energi terbarukan. Seperti sekarang kan sudah bagus itu, ada bus listrik," jelas Selamet.