Suara.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi meresmikan pembentukan Masyarakat Ilmuwan dan Diaspora Rimbawan Indonesia di Jepang di KBRI Tokyo pada Jumat (20/5).
Pendirian MIDORI terkait dengan 30 tahun hubungan diplomatik bidang kehutanan Indonesia dan Jepang yang menjadi wadah bagi para Rimbawan Indonesia di Jepang dan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Acara peresmian MIDORI yang digelar secara luring dan daring ini selain dihadiri pejabat KBRI Tokyo dan KJRI Osaka, juga dihadiri mahasiswa, peneliti Kehutanan Indonesia di Jepang, sektor swasta kehutanan Jepang yang bergerak di Indonesia, kelompok ilmuwan Indonesia di Jepang, para pegajar dan peneliti Jepang pemerhati Kehutanan Indonesia, asosiasi mahasiswa kehutanan internasional, serta para mantan Atase Kehutanan KBRI Tokyo.
Heri dalam sambutannya menyambut baik inisiatif berdirinya MIDORI yang bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional ini untuk memperkuat kerja sama Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang Kehutanan dan lingkungan hidup.
"Bidang Kehutanan merupakan salah satu pilar perekonomian Indonesia yang menjadi salah satu komoditas perdagangan utama Indonesia dan Jepang yaitu produk berbasis kayu. Peran hutan sangat strategis dalam penanggulangan perubahan iklim global," ujar Heri yang didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi Rima, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya Meinarti Fauzie dan Atase Kehutanan Zahrul Muttaqin.
Baca Juga: Hutan, Ekosistem Pengendali Bencana
"Jepang tengah menginisiasi Asia Zero Emission Community (AZEC) dan mengajak Indonesia untuk menjadi co-initiator. Indonesia tengah mengusulkan memasukkan sektor Kehutanan pada inisiatif tersebut. Indonesia memiliki target penurunan emisi di sektor Kehutanan melalui Indonesia FOLU Net Sink 2030. Hal ini menjadi tantangan para rimbawan Indonesia yang tengah belajar atau berkarya di Jepang untuk menyukseskan program nasional penurunan emisi Indonesia,” kata Heri.
Ketua MIDORI Hangga Prihatmaja mengapresiasi dukungan penuh dari Dubes Heri kepada forum MIDORI. “Bapak Dubes memberikan komitmen dukungan yang luar biasa untuk MIDORI.
Dukungan ini bisa menarik banyak pihak untuk kerja-kerja MIDORI kedepannya. Dalam waktu dekat setelah pembentukan pengurus kami akan gelar webinar untuk menjaring usulan dari publik baik dari Indonesia maupun dari Jepang,” kata Hangga Prihatmaja.
Rimbawan atau forester merupakan sebutan bagi seseorang yang mendalami ilmu dan berprofesi di bidang kehutanan. Istilah ini telah tercatat sejak pembentukan United States of Forest Service di akhir abad ke-19. Sedangkan di Indonesia sebutan Rimbawan menjadi baku setelah penyusunan kode etik Rimbawan saat Deklarasi Cangkuang di akhir tahun 1990-an.
Peresmian forum MIDORI di Jepang yang menjadi wadah bagi para Rimbawan Indonesia di Jepang ini memiliki visi sebagai mitra kerja Atase Kehutanan KBRI Tokyo.
Baca Juga: KLHK Percepat Realisasi Perhutanan Sosial di Meranti dan Rokan Hulu