Uni Eropa Siapkan Dana Bangun Kembali Ukraina Setelah Digempur Rusia, Tapi Duitnya dari Mana?

Jum'at, 20 Mei 2022 | 18:01 WIB
Uni Eropa Siapkan Dana Bangun Kembali Ukraina Setelah Digempur Rusia, Tapi Duitnya dari Mana?
Sejumlah mayat bergelimpangan di Bucha, Ukraina pada 2 April 2022. Mereka diduga dieksekusi oleh tentara Rusia yang menginvasi Ukraina. [AFP/Ronaldo Schemidt]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uni Eropa siapkan dana bangun kembali Ukraina setelah perang dengan Rusia. Namun yang menjadi masalah, para pemimpin Uni Eropa belum tahu sumber pendanaannya.

Namun mereka akan setuju pada 30 Mei untuk menyiapkan dana rekonstruksi Ukraina setelah perang dengan Rusia berakhir.

Komisi Eropa mengusulkan membentuk fasilitas hibah dan pinjaman "RebuildUkraine" dengan besaran yang tidak ditentukan, Rabu lalu.

Mencontoh dana pemulihan Uni Eropa yang memperoleh dana dengan bersama-sama meminjam di pasar.

Baca Juga: Semikonduktor Masih Langka, Rusia Terapkan Langkah Tak Terduga

"Sebuah platform rekonstruksi Ukraina harus dibentuk, yang menyatukan pemerintah Ukraina, Negara-negara Anggota, Uni Eropa serta mitra, lembaga dan organisasi pembiayaan," bunyi kesimpulan rancangan para pemimpin EU itu.

“Platform itu akan didukung oleh sebuah instrumen baru solidaritas EU yang menggabungkan kontribusi EU dan Negara-negara Anggota,” kata rancangan itu, tanpa merinci apakah instrumen baru solidaritas EU itu harus mencakup pinjaman bersama EU yang baru.

Jerman mengatakan menentang utang bersama EU lebih banyak lagi. Perkiraan ekonom tentang biaya pembangunan kembali Ukraina sangat bervariasi antara 500 miliar euro dan 2 triliun euro (Rp7,75 kuadriliun dan Rp31 kuadriliun), tergantung pada asumsi lamanya konflik dan cakupan kehancuran.

Dengan jumlah sebesar itu, EU juga mempertimbangkan untuk menyita aset Rusia yang dibekukan di EU sebagai sumber pembiayaan dan para pemimpin EU akan mendukung, rancangan itu menunjukkan.

"Dewan Eropa menyambut baik upaya yang dilakukan dengan maksud menyediakan langkah-langkah penyitaan yang tepat, termasuk menjajaki opsi yang ditujukan untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung rekonstruksi Ukraina," kata rancangan itu.

Baca Juga: Negara Pengimpor CPO Terbesar dari Indonesia, Capai 2,1 Juta Ton per Tahun

"Dalam konteks ini, Dewan (para menteri) diminta untuk bertindak cepat atas usulan Komisi baru-baru ini tentang tindakan hukum pidana dalam kasus pelanggaran sanksi Uni Eropa," kata rancangan itu, meskipun kalimat itu dalam tanda kurung, yang berarti masih bisa diubah. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI