Simpatisan Ustaz Abdul Somad Ancam Demo Besar-besaran Jika Singapura Tak Minta Maaf 2x24 Jam

Jum'at, 20 Mei 2022 | 17:26 WIB
Simpatisan Ustaz Abdul Somad Ancam Demo Besar-besaran Jika Singapura Tak Minta Maaf 2x24 Jam
Massa yang tergabung dalam Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) menggar demo di Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa simpatisan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengancam akan kembali menggeruduk Kedutaan Besar Singapura di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, jika tuntutan mereka tidak ditanggapi. Salah staunya minta Singapura menyampaikan permintaan maaf dalam waktu 2x24 jam sejak unjuk rasa yang mereka gelar pada Jumat (20/5/2022).

Ancaman tersebut disampaikan, Korlap Pertahanan Ideologi Serekat Islam (Perisai), Muhammad Senanatha. Dia mengatakan massa yang akan datang akan lebih banyak lagi.

"Dengan konsolidasi yang lebih masif dan lebih matang. Untuk waktu belum bisa ditentukan," kata Senanatha kepada wartawan.

Perisai kata dia, mengecam pemerintah Singapura yang tidak mengizinkan Usatz Somad masuk karena dianggap sebagai penceramah yang radikal.

Mereka pun menilai hal tersebut sebagai sikap Islamphobia.

"Perlakuan ini yang kami baca bahwa UAS radikal, dicap teroris. Dimana letak beliau menyatakan hal yang seperti itu. Artinya ini sama dengan bentuk atau tindakan Islamophobia itu sendiri," tegasnya.

Geruduk Kedubes Singapura

Sebelumnya puluhan massa dari kelompok Pertahanan Ideologi Serekat Islam (Perisai) membentangkan spanduk tuntutan di depan gedung Kedutaan Besar Singapura.

Pantauan Suara.com, aksi unjuk rasa berlangsung pada pukul 14.30 WIB. Terlihat, spanduk tuntutan dengan ukuran besar itu bertuliskan "Hentikan Islamphobia".

Baca Juga: Demo Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura, Massa Perisai Bentangkan Spanduk Besar

Melalui spanduk tuntutan tersebut massa juga meminta agar pemerintah Singapura meminta maaf 2 X 24 jam kepada rakyat Indonesia. Dalam spanduk itu juga tertulis kalimat "Jangan Lecehkan Ulama Kami".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI