Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akhirnya menyatakan bergabung ke organisasi profesi Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI). Keputusan tersebut diambil setelah Terawan menerima surat pemberhentian keanggotan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Anggota tim komunikasi Terawan, Andi menuturkan, Terawan telah menerima surat pemecatan dari IDI. Meski begitu, ia tidak menjelaskan kapan persisnya surat tersebut diterima. Selanjutnya, kata Andi, demi kepentingan kemanusiaan Terawan akan turut membesarkan PDSI.
"Saya akan ikut membangun PDSI karena saya sudah tidak ada tempat untuk berteduh lagi. Talenta yang diberikan Tuhan kepada kita harus bermanfaat untuk menolong masyarakat," ujar Terawan melalui Andi selaku anggota tim komunikasinya pada Jumat (20/5/2022).
Menurut Andi, Terawan tidak akan merespon pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar IDI Moh Adib Khumaidi yang menyatakan, IDI tidak akan menolak jika purnawirawan Jenderal TNI bintang tiga itu kembali bergabung.
"Atas nama kemanusiaan Pak Terawan sudah bertekad ingin membesarkan PDSI,” katanya.
Saat merayakan ulang tahun perkawinan ke-29 pada Kamis (19/5/2022), Terawan menegaskan meski telah pindah ke 'rumah baru' dirinya tetap respek dan hormat pada rekan-rekan dokter yang bernaung di IDI.
Baca Juga: Ada Kabar Baik Soal Kondisi Pandemi Usai Lebaran dari Ketua Satgas Covid-19 IDI, Sini Merapat
"Saya mengucapkan banyak terima kasih pada rekan sejawat. Sekian lama saya bergabung di IDI dan mendapat banyak pelajaran berharga," ujarnya melalui Andi, Anggota tim komunikasinya.
Andi menambahkan,Terawan berharap PDSI bisa berkontribusi dalam membangun kesehatan masyarakat. Terawan bahkan mengajak rekan sejawat ikut bergabung untuk membesarkan PDSI.
"Agar kita dapat mengembangkan ilmu kesehatan yang lebih maju, saya mengajak rekan sejawat yang bertugas di TNI, Polri, ASN, swasta, profesional dan juga para dokter serta mahasiswa di dalam dan diluar negeri untuk bergabung bersama PDSI," kata Andi mengutip pernyataan Terawan.
"Dengan Bergabungnya saudara sejawat lainnya, maka akan semakin maju ilmu kesehatan kita, dan semakin kuat untuk berdaulat," sambung Terawan.
Pemecatan Terawan bermula dari rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI pada muktamar ke-31 IDI di Aceh, 25 Maret 2022. Alasan munculnya rekomendasi pemecatan itu antara lain karena Terawan dinilai melakukan pelanggaran berat etik serta memicu kontroversi sejak 2018 sampai 2022
Baca Juga: IDI Setuju Kebijakan Pelonggaran Penggunaan Masker
Salah satu kontroversi Terawan yakni temuannya tentang metode cuci otak atau Digital Subtraction Angiography (DSA), meski metode tersebut diakui memuaskan oleh banyak orang yang telah menggunakannya. Untuk diketahui, PDSI yang dideklarasikan pada 27 April 2022, kini dipimpin mantan staf khusus Terawan, Brigjen TNI (purn) dr Jajang Edi Priyanto.
PDSI telah mendapat pengakuan dari Pemerintah dengan terbitnya SK Kemenhumkam dengan nomor AHU 003630.AH. 01.07.2022.