Suara.com - Diterjang hujan deras massa simpatisan Ustadz Abdul Somad sempat tetap bertahan mengggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022).
Mereka berunjuk rasa mengecam sikap pemerintah Singapura yang menolak Ustaz Abdul Somad masuk ke negara berjuluk Singa tersebut.
Pantauan Suara.com, saat hujan lebat turun sekitar pukul 15.38 WIB, massa masih sempat tetap bertahan di depan Kedubes Singapura.
Mereka tetap berada di lokasi dalam keadaan basa kuyub. Bahkan orator dari mobil komando masih sempat menyampaikan orasinya dengan lantang.
Baca Juga: Tokoh Riau Bela UAS, Serukan Jangan Pergi ke Singapura: Buang Produknya ke Tong Sampah
Kendati demikian, ada juga beberapa dari mereka yang memilih meninggalkan lokasi untuk mencari tempat berteduh.
Sebelumnya, puluhan massa dari kelompok Pertahanan Ideologi Serekat Islam (Perisai) membentangkan spanduk tuntutan di depan gedung Kedutaan Besar Singapura.
Pantauan Suara.com, aksi unjuk rasa berlangsung pada pukul 14.30 WIB. Terlihat, spanduk tuntutan dengan ukuran besar itu bertuliskan 'Hentikan Islamphobia.'
Melalui spanduk tuntutan tersebut massa juga meminta agar pemerintah Singapura meminta maaf 2 X 24 jam kepada rakyat Indonesia. Dalam spanduk itu juga tertulis kalimat 'Jangan Lecehkan Ulama Kami.'
Massa yang datang juga beragam. Ada yang mengenakan atribut keagamaan seperti peci ataupun jilbab. Hingga sekitar pukul 14.20 WIB, aksi tersebut belum dimulai.
Baca Juga: Massa Aksi Bela UAS Geruduk Kedubes Singapura, Orator di Atas Mobil Komando: Tabrak Gerbangnya!
Selain itu, petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) nampak sudah bersiaga di depan gedung Kedutaan Besar Singapura.
Dari siaran pers yang diterima Suara.com di lokasi aksi, massa Perisai mengecam sikap pemerintah Singapura yang menolak Ustaz Abdul Somad masuk ke negara mereka. Terlebih, pemerintah Singapura memberi lebel UAS sebagai penceramah yang menyebarkan ekstremisme dan segragasi.
"Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan Diplomatik RI-Singapura," tulis keterangan resmi PERISAI.