Massa Aksi Bela UAS Geruduk Kedubes Singapura, Orator di Atas Mobil Komando: Tabrak Gerbangnya!

Jum'at, 20 Mei 2022 | 15:53 WIB
Massa Aksi Bela UAS Geruduk Kedubes Singapura, Orator di Atas Mobil Komando: Tabrak Gerbangnya!
Orator aksi bela UAS di atas mobil komando saat serukan ancaman tabrak gerbang Kedubes Singapura. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Agung Permana menyampaikan, kurang lebih ada sekitar 50 sampai 100 personel yang disiagakan. Polisi dalam hal ini tidak akan melakukan pengalihan arus lalu lintas karena jumlah massa tidak terlalu banyak.

"Pengamanannya mengarahkan baik dari Polres, Polsek lalu lintas tidak ada pengalihan (arus)," kata Agung di lokasi.

Bentangkan Spanduk

Sebelum mobil komando itu tiba, massa terlebih dahulu membentangkan spanduk tuntutan di depan gedung Kedutaan Besar Singapura. Spanduk tersebut mengecam tindakan pemerintah Singapura yang menolak UAS di negara mereka.

Pantauan Suara.com, aksi unjuk rasa berlangsung pada pukul 14.30 WIB. Terlihat, spanduk tuntutan dengan ukuran besar itu bertuliskan "Hentikan Islamphobia".

Massa aksi Bela UAS saat berdemonstrasi di depan Kedubes Singapura di kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Arga)
Massa aksi Bela UAS saat berdemonstrasi di depan Kedubes Singapura di kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Arga)

Melalui spanduk tuntutan itu juga, massa juga meminta agar pemerintah Singapura meminta maaf 2 X 24 jam kepada rakyat Indonesia. Dalam spanduk itu juga tertulis kalimat "Jangan Lecehkan Ulama Kami".

Massa yang datang juga beragam. Ada yang mengenakan atribut keagamaan seperti peci ataupun jilbab. Hingga sekitar pukul 14.20 WIB, aksi tersebut belum dimulai.

Di samping itu, petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) nampak sudah bersiaga di depan gedung Kedutaan Besar Singapura.

Dari siaran pers yang diterima Suara.com di lokasi aksi, massa Perisai mengecam sikap pemerintah Singapura yang menolak Ustaz Abdul Somad masuk ke negara mereka. Terlebih, pemerintah Singapura memberi labrl UAS sebagai penceramah yang menyebarkan ekstremisme dan segragasi.

Baca Juga: PERISAI Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura, Polisi: Tak Ada Pengalihan Arus

"Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan Diplomatik RI-Singapura," tulis keterangan resmi PERISAI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI