Akses Deteksi Dini Hepatitis Akut pada Anak di Indonesia Dinilai Lemah

Jum'at, 20 Mei 2022 | 11:13 WIB
Akses Deteksi Dini Hepatitis Akut pada Anak di Indonesia Dinilai Lemah
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyelidikan ini dilakukan melalui analisis patogen menggunakan teknologi whole genome sequencing (WGS) dan pengembangan pelaporan kasus menggunakan sistem NAR. RSPI Sulianti Saroso Jakarta juga ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu RS rujukan untuk kasus hepatitis akut.

Mengenal gejala hepatitis akut Kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak kali pertama ditemukan di Inggris pada 5 April 2022. Di tengah kekawatiran publik, Masdalina Pane menyebut kasus hepatitis misterius pada anak tidak berpotensi menjadi wabah di Indonesia.

"Sejauh ini kasus tidak berkembang dengan cepat dan pesat. Kemudian jika kita melihat tidak ada keterkaitan antara kasus satu dengan yang lainnya. Masing-masing yang terjangkit tidak memiliki riwayat kontak erat," jelas Masdalina Pane.

Dalam kasus hepatitis akut, ada tiga tahap gejala yang dialami anak. Hal ini harus dipahami masyarakat untuk dapat segera mengakses deteksi dini.

"Terlambatnya penanganan pada pasien yang mengalami gejala berat akan menjadi kendala dalam penanggulangan kasus ini," ungkap Masdalina Pane.

Pada tahap awal anak akan mengeluhkan sakit perut, mual, muntah, hingga diare. Tahap selanjutnya, anak mulai mengalami gejala penyakit kuning yang dimulai dari mata hingga ke seluruh tubuh. Pada gejala lanjutan, umumnya kondisi anak sudah memburuk. Hal ini ditandai dengan warna urin sudah seperti teh dan di feses ditemukan lendir putih. (ae)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI