Suara.com - Ramos Horta atau atau José Ramos-Horta resmi terpilih kembali dan menjadi Presiden Ke-5 Timor Leste setelah Restorasi Kemerdekaan Timor Leste. Berikut profil Ramos Horta.
Dalam pidato pelantikannya, Ramos-Horta menyampaikan bahwa dirinya tidak hanya merepresentasikan masyarakat yang memberi suara untuk dirinya, tetapi ia menjadi presiden untuk merepresentasikan seluruh masyarakat Timor Leste.
Ia menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk melindungi, menaati, serta menegakkan Konstitusi Timor Leste sebagai dasar dari hukum dengan nilai-nilai yang mencerminkan identitas bangsa sebagaimana yang telah disepakati oleh masyarakat Timor Leste.
Ramos-Horta menyampaikan beberapa isu global, seperti situasi perekonomian dunia, gejolak geopolitik, kerja sama bilateral, multilateral, dan regional, situasi demokrasi, perkembangan teknologi dalam administrasi pemerintahan hingga terkait energi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Tak Hanya Singapura, Ini Daftar Negara yang Pernah Melarang UAS Masuk
Ia kembali menegaskan bahwa menjadi anggota ASEAN merupakan tujuan dari strategi nasional Timor Leste pada masa dirinya menjabat sebagai presiden.
Pelantikan yang diselenggarakan pada Kamis (19/5) malam hingga Jumat dini hari ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD yang mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste Okto Dorinus.
José Ramos-Horta secara resmi dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Umum 2022 Timor Leste setelah melewati putaran kedua dan melawan Presiden Petahana Timor Leste Francisco "Lu Olo" Guterres.
Meskipun Ramos-Horta merupakan calon presiden independen, Presiden Pertama Timor Leste dan Ketua Partai Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (Congresso Nacional de Reconstrução de Timor/CNRT) Xanana Gusmão memberikan dukungan kepada Ramos-Horta.
Selanjutnya, Ramos-Horta berhasil memenangkan pemilihan umum dengan perolehan 62,09 persen suara, sedangkan Lu Olo mendapat 37,91 persen suara, menurut data Badan Administrasi Pemilihan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Presiden terpilih Timor Leste Jos Ramos Horta
Sebelum terpilih menjadi Presiden Timor Leste untuk periode 2022-2027, Ramos-Horta sudah pernah terpilih menjadi Presiden Timor Leste pada periode 2007-2012. Dengan demikian, periode ini merupakan periode kedua bagi Ramos-Horta untuk menjabat sebagai seorang presiden.
Ramos Horta merupakan pendiri dan mantan anggota Fretelin. menjabat sebagai juru bicara perlawanan Timor Leste selama tahun-tahun Pendudukan Indonesia di Timor Timur (1975–1999). Sementara ia terus bekerja dengan Fretilin, Ramos-Horta mengundurkan diri dari partai pada tahun 1988, menjadi politisi independen.
Setelah Timor Leste mencapai kemerdekaan pada tahun 2002, Ramos-Horta diangkat sebagai menteri luar negeri pertama negara itu.
Jabatan itu ia jabat hingga pengunduran dirinya pada 25 Juni 2006, di tengah gejolak politik. Pada tanggal 26 Juni, setelah pengunduran diri Perdana Menteri Mari Alkatiri, Ramos-Horta diangkat sebagai penjabat Perdana Menteri oleh Presiden Xanana Gusmão.
Dua minggu kemudian, pada 10 Juli 2006, ia dilantik sebagai Perdana Menteri kedua Timor Leste. Ia terpilih sebagai Presiden pada tahun 2007. Pada 11 Februari 2008, Ramos-Horta ditembak dalam percobaan pembunuhan.
Setelah meninggalkan jabatannya sebagai Presiden pada 2012, Ramos-Horta diangkat sebagai Perwakilan Khusus PBB dan Kepala Kantor Pembangunan Perdamaian Terpadu PBB di Guinea-Bissau (UNIOGBIS) pada 2 Januari 2013.