Diketahui, pembuatan sirkuit Formula E dibuat secara permanen untuk bisa digunakan seterusnya. Hal ini berbeda dengan lintasan negara lain yang bongkar-pasang karena menggunakan jalanan di kawasan perkotaan.
"Ya, ini permanen bukan city race yang biasanya dibongkar lagi," ujar Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Ia juga tak menutup kemungkinan digelarnya balapan lain selain kendaraan listrik. Kendaraan motor biasa juga bisa menggunakan sirkuit ini.
"Kita optimumkan untuk itu (balapan kendaraan listrik), kalau nggak juga nggak apa-apa, yang penting bisa digunakan masyarakat, dunia otomotif bisa gunakan itu," tuturnya.
Nantinya, para pihak yang ingin mengadakan ajang balapan di sirkuit Ancol ini harus menyewa. Pihaknya akan mendirikan badan pengelola lintasan ini.
"Sewa nanti. Kan akan ada OC-nya (Organizing Committee) juga, SPU nya ada strategic bussiness unit untuk kelola sirkuit," pungkasnya.
Vice President Infrastructure and General Affairs OC Jakarta ePrix 2022, Irawan Sucahyono mengatakan, Sirkuit Formula E Jakarta di Ancol menggunakan sirkuit kelas (grade) 3. Sehingga tidak didesain untuk balap mobil grade 1 seperti Formula One (F1).
"Sirkuit Ancol ini Grade 3 ya, jadi semua kategori internasional yang Grade 3 bisa di sini," kata Irawan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (19/5/2022).
Klasifikasi per kelas itu dibuat untuk mengukur kelayakan sirkuit untuk menggelar berbagai balapan bertaraf dunia, benua, ataupun nasional.
Baca Juga: Dibuat Permanen, Tujuh Balapan Dijadwalkan Bakal Digelar Tahun Ini di Sirkuit Formula E Ancol
Menurut Irawan, meski sirkuit Formula E berkategori Grade 3, JIEC Ancol sudah lolos kualifikasi untuk menyelenggarakan kejuaraan balap tingkat nasional, seperti berbagai balapan yang diselenggarakan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).