Suara.com - Mabes Polri melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk menyelidiki pelaku teror bom Kedutaan Besar Republik Belarus. Mereka nantinya akan membantu Polda Metro Jaya dalam upaya memburu pelaku.
"Kalau teror nanti densus akan dalami dan back up wilayah," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (19/5/2022).
Kedutaan Besar Republik Belarus sebelumnya dikabarkan menerima teror bom. Teror tersebut disampaikan lewat e-mail dengan bahasa Rusia pada Rabu (18/5/2022) pagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengklaim setelah dilakukan pengecekan, tidak ditemukan adanya bom di sekitar Kedutaan Besar Republik Belarus.
Baca Juga: Kedubes Belarus Kena Teror Bom, Setelah Dicek Polisi Ternyata Zonk
"Setelah dilakukan pengecekan oleh Tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya, hasilnya nihil," ungkapnya pagi tadi.
Sementara dari hasil penyelidikan awal, Zulpan mengungkap pengirim teror atas nama Ivan Ivanov. Teror tersebut dikirim ke alamat e-mail Belarus dan Oseanapol.
Dalam pesannya Ivan Ivanov mengancam akan melakukan aksi bom di Kedubes Rusia dan Belarus apabila tidak menghentikan perang terhadap Ukraina.
Sekitar pukul 11.40 WIB, Tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya langsung melakukan pengecekan di sekitar lokasi.
"Tidak ditemukan bahan peledak dan sejenisnya, clear," kata dia.
Baca Juga: Kedubes Belarus di Jakarta Diteror Bom, Polisi Langsung Turun Tangan
Kekinian, Zulpan menyebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Dia juga mengklaim telah mengantongi identitas pemilik akun.
"Apakah motifnya iseng atau sebagainya. Tetapi perlu saya sampaikan ke teman-teman media dan masyarakat bahwa tidak dibenarkan dengan latar bekakang iseng kita melakukan pengancaman kepada seseorang ataupun pihak-pihak tertentu. Apalagi ini kedutaan besar negara asing. Tentunya ini akan menimbulkan suatu ketakutan bagi yang diancam," pungkasnya.