Suara.com - Memiliki tetangga yang kerap berperilaku seenaknya memang menjadi beban tersendiri. Misalnya tetangga yang suka parkir kendaraan sembarangan, membuang sampah tidak pada tempatnya, hingga yang menyetel musik dengan suara sangat kencang.
Seorang warganet di akun Twitter @SeputarTetangga ikut membagikan kisah serupa. Ia mengungkap sosok tetangganya yang kerap menyetel musik dengan volume penuh selama berjam-jam dalam sehari.
Bahkan ketika azan berkumandang pun sang tetangga tetap menyalakan musiknya dengan kencang.
"Gimana caranya ngatasin tetangga yang suka nyetel musik pake speaker full volume gak kenal waktu? Dari jam 9 pagi - 11 malem, Adzan gak digubris malah tambah kenceng!!!" ungkapnya, dikutip Suara.com, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga: Kronologi Perempuan Cantik Diceraikan Suami Setelah 8 Hari Menikah, Pisah Karena Hal Sepele!
Tetangga yang bertempat tinggal di depan rumahnya ini disebut mempunyai beberapa anak, yang ternyata perangainya juga tidak jauh berbeda. Seperti misalnya si anak pertama yang masih duduk di kelas 10 SMA pernah membawa teman dan berisik sampai pagi.
"Dia juga motornya yang knalpotnya dimodif jadi suara nyaring, berisik banget pokoknya!" sambungnya.
Kebiasaan mereka yang tidak memperhatikan kenyamanan tetangga saat menyetel musik, diakui si pengirim cerita, sangat meresahkan. Apalagi yang disetel adalah jenis musik dangdut yang mungkin kurang bisa dinikmati oleh beberapa orang.
"Aku mau WFH jadi terganggu, apalagi sambil nyambi skripsian. Udah gak bisa konsentrasi gara-gara suara musik mereka yang jedag-jedug terus," tuturnya.
"Adek balitaku juga jadi gak bisa tidur siang," imbuhnya. "Ortuku kalau istirahat malem (juga) keganggu, ditambah kondisi Ayah yang masih rawat jalan."
Baca Juga: Ada Satpol PP di Jalan, Anak-anak Pedagang Asongan Ngumpet di Sudut Parkiran Bikin Publik Sedih
Mirisnya, ia mengaku tak bisa berbuat banyak karena orangtuanya yang memilih untuk diam saja. Bukan hanya itu, keberadaan rumah mereka di lokasi paling ujung membuat akses jalan jadi terbatas dan harus melewati gang sempit yang dimiliki tetangga itu.
"Akses-akses ke depan cuma lewat gang sempit punya tetangga itu. Kalau aku protes takut akses kami diblok," pungkasnya sambil meminta bantuan solusi kepada publik.
Cerita ini jelas langsung menuai beragam respons warganet, walau kebanyakan mendorong si pemilik kisah untuk melaporkan saja ketidaknyamanan yang dirasakan kepada perangkat setempat.
"Tegur lah!! Atau lapor ke perangkat desa di rumahmu, bisa dukuh, RT/RW. Adalah hak mereka ngedengerin musik kapanpun dimanapun tapi kalau udah ngeganggu ya jangan dibiarin. Hidup bertetangga tu harus tepo seliro aka tenggang rasa, kalo mau pake maunya sendiri ya tinggal di hutan," ujar warganet.
"Beli speaker gede, bales juga pake musik memetalan. Paling ntar yang lapor tetangga yang lain, jadi setidaknya gak ketauan ngelapor haha," seloroh warganet lain.
"Gampang mbak, kamu sekeluarga bakar menyan tiap malam berbulan bulan juga ga apa apa. Terus sebarkan rumor atau pura pura kesurupan terus seolah olah kalian setan penghuni asli daerah sana keganggu dengan kebisingan tetanggamu itu," celetuk warganet lain dengan saran tidak kalah kocak.
"Sepertinya dia mau ambil rumah mu nder.. kau dibuat tidak nyaman lalu pindah kampung. Dia lalu beli rumah mu dengan harga murah. Kok saya pikir nya jahat gini yah?" timpal yang lainnya.
Untuk utas selengkapnya dapat dibaca di sini.