Adapun sebanyak 40 hotel dengan jumlah 26.647 kamar.
"Hotel terdekat dari Masjidil Haram berjarak 850 meter dan hotel terjatuh berjarak 4.220 meter. Akomodasi Madinah juga sudah kontrak 100%. Ada 29 hotel dengan total 24.315 kamar. Semuanya di kawasan Markaziah," tutur Nasrullah.
Kontrak layanan konsumsi di Madinah, lanjut Nasrullah, juga sudah selesai 100 persen. Ia menyebut ada 13 perusahaan penyedia katering di Madinah.
Untuk Makkah kata Nasrullah, sudah selesai kontrak dengan 19 perusahaan dari 31 penyedia katering (61 persen).
"Kami target kontrak katering di Makkah selesai pada 25 Mei 2022. Total layanan konsumsi yang diterima jemaah haji 75 kali di Makkah, 27 kali Madinah, dan 16 kali Armina," tutur Nasrullah.
Terkait layanan transportasi, Nasrullah menjelaskan bahwa seluruh kontrak pengadaannya juga sudah selesai, baik untuk bus shalawat maupun bus antar kota.
Nasrullah juga melaporkan bahwa pihaknya sudah merekrut 768 tenaga pendukung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi atau yang sering disebut sebagai tenaga musiman (Temus) haji.
"Mereka terdiri atas mukimin (warga Indonesia yang mukim di Saudi), pegawai kantor teknis haji KJRI dan KBRI, serta mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Timur Tengah," katanya.
Dalam rapat koordinasi di Kantor Urusan Haji (KUH), Makkah, hadir Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Dua Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rohman dan Abdul Qodir, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Tenaga Ahli Menag Hasan Basri Sagala, Kepala KUH Nasrullah Jasam beserta jajarannya, serta Sesmen M Sidik Sisdiyanto.
Baca Juga: 24 Persen Calon Jemaah Haji Indonesia Terancam Batal Berangkat, Ini Penyebabnya