Kongres Amerika Pertama Kali Bicarakan Soal UFO Dalam 50 Tahun Terakhir

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 19 Mei 2022 | 12:28 WIB
Kongres Amerika Pertama Kali Bicarakan Soal UFO Dalam 50 Tahun Terakhir
Ilustrasi UFO (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Tinggi Parlemen Amerika Serikat yang juga disebut Kongres untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir membicarakan fenomena UFO, objek yang belum bisa diidentifikasi di angkasa.

Berbicara di depan subkomite Bidang Intelijen Dalam Negeri, pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat tidak menyampaikan informasi tambahan mengenai penyelidikan mereka berkenaan dengan ratusan penampakan objek yang belum bisa dijelaskan di angkasa.

Namun dikatakan Dephan AS sudah mengangkat seorang direktur khusus yang bertugas melakukan koordinasi pengumpulan data berkenaan dengan UFO.

Pemerintah Amerika Serikat tidaklah menggunakan istilah UFO melainkan fenomena di udara yang belum teridentifikasi atau UAP.

Asisten Menteri Pertahanan AS bidang intelijen Ronald Moultrie mengatakan Kementerian Pertahanan, dikenal dengan nama Pentagon, berusaha agar masalah ini dibicarakan lebih terbuka dan mendesak pilot atau pun personel militer melaporkan hal-hal aneh yang mereka lihat di angkasa.

"Kami ingin tahu apa yang ada di luar sana sama seperti halnya Anda," kata Moultrie kepada para politisi di Gedung Kongres sambil menambahkan bahwa dia juga adalah penggemar hal-hal berkenaan dengan fiksi sains.

"Kami mendapatkan pertanyaan bukan saja dari Anda. Kami juga mendapatkan dari keluarga siang dan malam."

Politisi dari kedua partai utama di Amerika Serikat, Demokrat dan Republik, menyatakan UFO adalah masalah keamanan nasional.

Penampakan objek yang terbang tanpa adanya sistem pendorong seperti pesawat biasa sudah dilaporkan banyak terjadi di dekat pangkalan militer atau di sepanjang garis pantai.

Baca Juga: Militer Amerika Ungkap Rekaman Video UFO Baru, Tak Ada Bukti Alien

Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa yang ada adalah objek rahasia dari teknologi China atau Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI