Apa Itu Waterproofing? Proyek Pengecatan Dome Gedung DPR dengan Anggaran Rp 4,5 Miliar

Kamis, 19 Mei 2022 | 10:03 WIB
Apa Itu Waterproofing? Proyek Pengecatan Dome Gedung DPR dengan Anggaran Rp 4,5 Miliar
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar melakukan pengecekan ke atas dome di Gedung Nusantara atau gedung kura-kura. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini, publik ramai memperbincangkan waterproofing sejak DPR RI hendak melakukan waterproofing di area done. Lalu, apa sebenarnya waterproofing tersebut?

Waterproofing sendiri merupakan sebuah prosedur untuk mengaplikasikan bahan pelapis anti bocor yang digunakan untuk mencegah adanya kebocoran dinding, atap beton, kamar mandi, balkon, ground water tank, basement, hingga area lain yang diperkirakan bisa terjadi kebocoran.

Cara kerja dari waterproofing sendiri cukup efektif. Bahan pelapis anti bocor tersebut melapisi, bahkan sampai menutup pori-pori atau meresap ke permukaan dinding, atap bangunan, media dan objek lainnya. Hal tersebut berguna agar aliran air terhalang, dan tidak bisa menembus permukaan objek.

Waterproofing dilakukan untuk bisa menghindari rembesan dan kebocoran yang bisa saja muncul pada struktur pondasi, lantai, dinding, hingga atap bangunan yang jelas akan menyebabkan turunnya kualitas serta ketahanan struktur bangunan tersebut. Maka dari itu, dilakukanlah waterproofing (bahan pelapis anti bocor) sebagai bahan material yang mampu melindungi bangunan konstruksi dari rembesan air.

Baca Juga: Anggarkan Rp55,495 Miliar untuk Ganti Lift, Sekjen Jelaskan Kondisi Lift Gedung DPR yang Sempat Macet Gegara Debu Tebal

Terdapat berbagai macam jenis waterproofing, yaitu diantaranya Waterproofing Coating, Waterproofing Membrane, Waterproofing Flashband Self Adhesive, Waterproofing Integral, dan Waterproofing Crystallising.

DPR RI sendiri melakukan waterproofing di area dome. Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, diketahui melakukan pengecekan langsung ke atas dome di Gedung Nusantara atau gedung kura-kura. Sebelumnya, ia bersama beberapa awak media mengecek ke ruang paripurna untuk melihat kondisi atas gedung dari dalam. Dan akhirnya diketahui bahwa memang terdapat bagian yang gompal dan bercak seperti bekas rembesan air di gedung tersebut.

Kabarnya, pengecatan ulang dan waterproofing yang dilakukan untuk dome di Gedung Nusantara atau gedung kura-kura di Kompleks Parlemen Senayan ini menggelontorkan dana sebanyak Rp 4,5 miliar.

Indra mengaku bahwa pengerjaan waterproofing tersebut memang perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya perawatan gedung. Diakui oleh Indra, terakhir kali DPR melakukan waterproofing terhadap dome yaitu di tahun 2015.

Waterproofing ini juga dilakukan sebab melihat kondisi dome yang sudah berjamur hingga masuk ke struktur beton bangunan dome. Indra juga berujar, perawatan ini bukan hanya sekedar perawatan, tetapi juga dalam rangka menyambut acara P20 yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Baca Juga: Waterproofing Senilai Rp4,5 Miliar jadi Sorotan, Sekjen DPR Pantau Langsung Kondisi Dome Gedung Kura-Kura

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI