Satgas Minta Warga Tes COVID-19 Jika Melakukan 3 Hal Ini

Kamis, 19 Mei 2022 | 07:10 WIB
Satgas Minta Warga Tes COVID-19 Jika Melakukan 3 Hal Ini
Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada siswa SDN Gebang Raya 2, Kota Tangerang, Banten, Rabu (12/1/2022). Antara/Fauzan/YU
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satgas COVID-19 Nasional meminta warga tetap melakukan tes COVID-19 jika melakukan 3 hal ini. Di antaranya memiliki riwayat bepergian jarak jauh, mengunjungi tempat keramaian, dan kerumunan serta merasa tidak sehat atau bergejala.

Hal itu dikatakan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito.

Tes COVID-19 itu sebagai upaya pencegahan menyebarnya COVID-19.

Masyarakat juga diminta untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi terkendalinya kasus COVID-19 di dalam negeri.

Baca Juga: Aturan Penggunaan Masker Dilonggarkan, Pakar: Langkah Menuju Endemi

"Dimohon memiliki kesadaran tinggi untuk dites yang memiliki riwayat bepergian jarak jauh, mengunjungi tempat keramaian, dan kerumunan serta merasa tidak sehat atau bergejala," ujarnya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

"Kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan juga menjadi kunci terkendalinya kasus," tuturnya.

Di samping itu, lanjut dia, pemerintah provinsi dengan kasus yang masih meningkat juga diminta untuk melakukan testing, tracing, dan treatment (3T) sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus yang lebih tinggi.

Wiku mengatakan, terdapat 16 provinsi yang menunjukkan kenaikan kasus aktif. Provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif sebagian merupakan provinsi tujuan dan atau asal pemudik.

Provinsi yang menjadi tiga terbesar tujuan dan atau pemudik di antara 16 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Timur.

"Kabar baiknya, kenaikan yang saat ini teramati pada provinsi-provinsi tersebut belum signifikan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wiku juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan lelah mengingatkan masyarakat untuk melindungi kelompok rentan, para penderita komorbid, anak-anak, orang lanjut usia hingga mereka yang belum dapat vaksin.

"Jangan sampai kita tertular dan menjadi sumber penularan, terlebih di tengah potensi adanya orang tanpa gejala. Pastikan jangan bawa virus pulang," ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat untuk ikut sukseskan protokol 3T untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 usai kegiatan mudik diselenggarakan.

"Lonjakan kasus COVID-19 ini dapat kita cegah dengan protokol kesehatan yang ketat dan juga dengan vaksinasi baik booster ataupun dosis lengkap," kata Reisa.

Reisa meminta apabila masyarakat mulai merasakan sejumlah gejala yang mirip dengan gejala COVID-19 setelah mengikuti mudik. Bila merasakan keluhan berupa batuk, pilek atau demam, disarankan untuk langsung memeriksakan kondisi kesehatannya melalui tes usap agar cepat mendapatkan diagnosa.

Masyarakat yang merasa melakukan kontak erat dengan orang yang positif COVID-19, juga diharapkan berpartisipasi aktif dalam melakukan pelacakan supaya penularan tidak semakin menyebar. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI