Suara.com - Update kecelakaan maut bus Ardiansyah. Polisi memeriksa 6 saksi terkait kecelakaan yang terjadi di KM 712+400 Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo) pada Senin (16/5) pagi.
Enam orang yang diperiksa di antaranya adalah sopir utama Bus Ardiansyah, Ahmad Ari, dan sejumlah penumpang bus.
Pada pemeriksaan tersebut, petugas menggali informasi seputar kronologi sebelum hingga sesudah kejadian kecelakaan bus.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Dirmanto di Surabaya, Rabu.
Baca Juga: Hasil Investigasi KNKT: Sopir Bus PO Ardiansyah Tertidur Lelap
"Ya kebanyakan dari mereka tidak sadar dengan insiden itu karena dalam keadaan tidur, jadi tidak tahu banyak," ucap perwira menengah Polri tersebut.
Mengenai kondisi Ade Firmansyah, sopir yang mengemudikan bus saat terjadi kecelakaan di Tol Sumo, Kombes Dirmanto menyatakan masih menjalani tahapan perawatan dan pemulihan medis di RS Citra Medika Sidoarjo.
"Terakhir kali kondisi kesehatannya didiagnosis, dia mengalami cedera otak ringan," kata Kabid Humas.
Dirmanto menyebut proses penyelidikan terhadap kasus itu masih terus dilakukan oleh penyidik Satlantas Polres Mojokerto Kota.
Termasuk mendalami soal sejak kapan kedua sopir bus itu bergantian mengemudi dan terjadi di kilometer berapa.
Baca Juga: Diindikasikan Positif Narkoba, Polisi Belum Tetapkan Sopir Bus Maut di Tol Mojokerto Jadi Tersangka
"Soal itu, kami terus melakukan penyelidikan. Info terbaru akan terus diperbarui," imbuhnya.
Kecelakaan bus nomor polisi S-7322-UW di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, Senin (16/5), pukul 06.15 WIB.
Bus PO "Ardiansyah" yang mengangkut 33 warga asal Benowo, Surabaya, menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) atau papan imbauan pada bahu jalan tol.
Akibat peristiwa tersebut, 14 orang meninggal dunia, sedangkan penumpang lainnya mendapat perawatan intensif di rumah sakit. (Antara)