Suara.com - Konflik antara Rusia dan Ukraina seolah tidak pernah menemui titik terang perdamaian. Vladimir Putin, Presiden Rusia pun tak henti henti memberikan peringatan terhadap pihak manapun yang ikut campur dalam konflik negaranya tersebut. Bahkan, ia tak segan mengancam kedaulatan negara lain jika mencoba berurusan dengannya.
Invasi Rusia ke Ukraina beberapa waktu lalu juga sempat menghebohkan jagad dunia. Berbagai kecaman dilakukan oleh negara lain dalam menanggapi invasi tersebut. Tak ketinggalan Amerika Serikat yang sering disebut sebagai "musuh bebuyutan" Rusia dan mengecam aksi tersebut atas nama NATO.
Bukan hanya itu, beberapa negara lain ikut mendukung kecaman Amerika Serikat sehingga membuat pihak Rusia makin berang. Walaupun banyak negara yang mengancam akan memboikot Rusia, namun Rusia tak tinggal diam dan melakukan banyak hal ekstrim demi mempertahankan kedaulatan negaranya.
Berikut beberapa fakta boikot yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Baca Juga: Pasar Mobil Rusia Anjlok, Kia-Hyundai Masuk Tiga Besar Produsen Mobil Terlaris
1. Tutup jalur logistik
Aksi invasi Rusia ke Ukraina ternyata tidak membuat Putin begitu puas. Rusia pun ikut menutup jalur logistik dengan memberi serangan militer ke beberapa titik perbatasan ekspor impor Ukraina ke negara lain sehingga membuat rantai pasokan makanan ke Ukraina menjadi berantakan. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat Ukraina menjadi salah satu pemasok gandum terbesar di dunia dan beberapa negara bergantung dalam pasokan gandum tersebut.
2. Buntut dari boikot G20
Amerika sempat mengungkap mereka akan memboikot delegasi Rusia apabila berani datang ke KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali, November 2022 mendatang. Melalui Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, pihak Rusia menganggap boikot Amerika Serikat tersebut tidak logis dan malah menambah masalah lain, bukannya menyelesaikan konflik yang ada. Mereka juga menyebut bahwa tindakan tersebut bukan tindakan profesional, mengingat konflik tersebut hanya melibatkan kedaulatan Rusia dan Ukraina tanpa menyenggol negara lain.
3. World Bank Ingatkan Soal Krisis Pangan
Baca Juga: Ratusan Tentara Ukraina Menyerah kepada Rusia
Pihak Bank Dunia (World Bank) mengungkap bahwa boikot yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina dengan menutup jalur logistik membuat banyak negara menjadi terhambat dalam kegiatan ekspor dan impor. Akibatnya, cadangan pangan yang terbatas membuat mereka harus menaikkan harga dan malah terlilit hutang besar akibat keterbatasan tersebut.
4. Kambing hitam krisis ekonomi dunia
Menyadur dari Business Daily, praktisi PBB George Wachira mengungkap bahwa krisis ekonomi dunia membuat perang antara Rusia dan Ukraina ini sebagai kambing hitam dan menutupi kasus kenegaraan internal yang terjadi di setiap negara. Hal ini perlu menjadi perhatian PBB dalam memberikan peringatan terhadap Rusia, mengingat negara yang dipimpin oleh Putin ini bersikeras dengan konflik yang terjadi sekarang.
5. Krisis pangan di negara miskin
Krisis pangan akibat perang Ukraina Rusia ini juga sangat berdampak terhadap negara negara miskin di berbagai belahan dunia karena kesenjangan ekonomi yang terjadi. Bukan hanya itu, krisis pangan ini membuat nilai mata uang jual dan beli menjadi menurun karena indeks yang ikut menurun.
Kontributor : Dea Nabila